PMII Kalbar Dukung Gubernur Sutarmidji Evaluasi Perusahaan Sawit Tak Beri Kontribusi
Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Kalimantan Barat mendukung sikap dan kebijakan
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
PMII Kalbar Dukung Gubernur Midji Evaluasi Perusahaan Sawit Tak Beri Kontribusi
PONTIANAK - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Kalimantan Barat mendukung sikap dan kebijakan Gubernur terhadap perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan Barat.
Ketua PKC PMII Kalbar, Mu'ammar Kadafi menilai, dari beberapa perusahaan kelapa sawit tidak memberikan kontribusi yang besar baik sebagai pendapatan daerah maupun kesejahteraan masyarakat di daerah, melainkan sumber bencana.
Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat dari dampak perkebunan sawit berbagai daerah yang dulunya tidak pernah banjir sekarang banjir.
Belum lagi, lanjutnya dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perkebunan sawit, hutan gundul dan gersang serta serapan air menjadi susah.
Baca: Satgas Yonmek 643/Wns Gagalkan Keberangkatan 8 WNI Bekerja Nonprosedural ke Malaysia
Baca: Kapolsek Air Besar Hadiri Mediasi Sengketa Lahan Runway Pesawat Cesna di Meroba
Baca: Olimpiade Sains Nasional Tahun 2019 Serentak Dibuka Hari Ini
"Beda lagi di musim kemarau sering di manfaatkan oleh-oleh oknum perusahaan yang membakar lahan secara sembarangan, sehingga menimbulkan kebakaran hutan dan lahan, belum satu lagi dampak asap yang ditimbulkannya. Hal ini perlu di antisipasi mengingat 1 bulan kedepan adalah musim kemarau. Dan lagi dampak terparah kerusakan jalan akibat hululalang angkutan perkebunan," katanya, Rabu (03/07/2019).
Kadafi menambahkan, pada prinsipnya PKC PMII mendukung sepenuhnya langkah-langkah Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, SH., MH.Hum, untuk mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan perkebunan sawit yang dinilai nakal dan tidak memberikan kontribusi pada daerah dan masyarakat.
"PKC PMII Kalbar akan terus menyuarakan dan mengawal persoalan carut-marutnya perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat hingga Nasional," tutupnya.