Mahasiswa S3 University of Texas Penelitian Bahasa Dayak di Kecamatan Meliau

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan English Students Assosiation (ESA) STKIP Pamane Talino mengadakan kuliah umum

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Mahasiswa S3 University of Texas Lakukan Penelitian Bahasa Dayak di Kecamatan Meliau 

Mahasiswa S3 University of Texas Penelitian Bahasa Dayak di Kecamatan Meliau

PONTIANAK - Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan English Students Assosiation (ESA) STKIP Pamane Talino mengadakan kuliah umum atau general study dengan narasumber utama Carly Sommerlot, senin (1/7/2019).

Miss Carly Sommerlot adalah seorang dosen sekaligus mahasiswa S3 yang berasal dari Arlington University of Texas.

Sommerlot merupakan seorang linguist yang jauh-jauh datang ke Kalimantan Barat untuk meneliti bahasa Dayak di Sungai Keli, kecamatan Meliau.

Carly telah menghabiskan lebih dari empat minggu waktunya untuk meneliti bahasa Dayak yang digunakan oleh penduduk sekitar, sekaligus mempelajari pola hidup, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat.

Menurut Carly bahasa dan budaya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Baca: Jadwal dan Venue STQ Nasional Hari ini

Baca: TRIBUNWIKI: Alamat SMP Negeri 24 Pontianak

Baca: Pengurus Askot PSSI Pontianak Resmi Dikukuhkan, Bahasan: Mesti Kerja Keras

“Language cannot be separated from culture, if you want to study a language of a society, you need to learn their culture too," ujarnya dengan menggunakan bahasa Inggris.

Selama waktu penelitiannya, Sommerlot tinggal dan hidup berbaur dengan penduduk Sungai Keli.

Dia banyak mempelajari hal-hal baru dalam hidupnya yang membuat ia sering merasa heran dan juga takjub.

Di kesempatan general study kemarin, Carly tidak hanya bercerita tentang pengalamannya selama berada di Sungai Keli.

Dia juga banyak memberikan masukan-masukan kepada mahasiswa STKIP Pamane Talino tentang bagaimana melestarikan bahasa lokal mereka.

Menurut Carly, setiap orang harus sering menggunakan bahasa lokal mereka pada setiap kesempatan yang memungkinkan.

Hal ini dapat menghindari punahnya bahasa tersebut, karena ditempat-tempat umum seperti sekolah, kantor-kantor, dan media-media elektronik semua orang rata-rata menggunakan bahasa nasional atau internasional.

Sangat jarang yang menggunakan bahasa lokal daerah, apalagi bahasa Dayak yang notabene tidak begitu populer diluar sana.

Selain dengan sering menggunakannya, cara lain yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa lokal adalah dengan mendokumentasikannya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved