Kisah Anak Kalbar Jadi Inisiator Project Sekolah Batas Negeri, Dapatkan Dana Bantuan dari Kedubes US

Sudah sebanyak 30 orang yang menjadi Volunter SBN saat ini. Ia berharap nanti mereka bisa turun kelapangan bikin project sendiri.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Foto bersama Assistant Culture Attache for Youth Outreach US Embassy Jakarta, usai pembukaan acara seminar dan talkshow oleh Sekolah Batas Negeri, di Untan, Minggu (30/6/2019) 

Kisah Anak Kalbar Jadi Inisiator Project Sekolah Batas Negeri, Dapatkan Dana Bantuan dari Kedubes US

PONTIANAK - Aidil Andani (22) adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan) sekaligus sebagai inisator dan Project Sekolah Batas Negeri (SBN).

Ia mengatakan berawal dari tahun 2014 saat dirinya mengikuti program kepemudaan dari situlah ia diminta untuk membuat suatu gerakan kampanye ( campaigne) terhadap masalah apa saja yang ada di Kalbar yang sedang panas .

"Akhirnya dari situ karena isu perbatasan itu masih menguat akhirnya saya bawa isu perbatasan. Setelah itu seiring berjalannya waktu saya ikut program selanjutnya seperti Indonesia Convention Exhibition, Indonesian Culture and Nationalism (ICN)
Ketika saya mengikuti program itu semua saya selalu membawa isu terkait perbatasan," ujarnya kepada Tribun Pontianak disela seminar dn Takshow Sekolah Batas Negeri di Ruang Rektorat, Untan, minggu (30/6/2019).

Ia memberitahukan bahwa pada tahun 2015 saat dirinya menjadi mahasiswa baru di Untan. Ia mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dibina oleh Dikti dan ia masukan itu tentang program di perbatasan.

Baca: Sekolah Batas Negeri Targetkan Daerah Entikong Jadi Sasaran Project Tahun Ini

Baca: Sekolah Batas Negeri Gelar Seminar dan Talkshow, Bahas Strategi Pembangunan Kawasan di Kalbar

"Alhamdulillah waktu PKM proposal lolos dan didanai oleh Dikti. Jadi kita bikin kegiatan selama satu minggu full di daerah perbatasan dan saya berinisiatif membuat program lanjutan, supaya terus berlanjut dan bisa didanai stake holder atau siapapun yang bisa membantu kita," terangnya.

Sampai akhirnya ia ikut program excange ke Amerika Serikat di situ ia juga kembali membawakan isu tentang perbatasan dan notaben hal ini adalah isu kawasan ASEAN Regional karena Amerika Serikat jug punya misi US Mission to ASEAN.

"Jadi saya bawa isu itu dan Alhmadulillah dari isu yang dibawa itulah, saya bisa diterima juga dan pergi ke Amerika Serikat . Saya belajar selama dua bulan disana tentang leadership dan sebagainya," ujarnya.

Sebagai alumni ia diberi kesempatan dari pemerintah US dan diberikan bantuan dana kegiatan bagi Alumni. Jadi ada kegiatan apapun di bidang ekonomi, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan dan diberikan kesempatan dari grand competition ya ia ikut dan masuk top priority di Indonesia.

Baca: Sekolah Batas Negeri Gelar Seminar dan Talkshow di Universitas Tanjungpura

Baca: Gerakan Sekolah Batas Negeri Gelar Workshop Untuk Relawan yang Akan Berangkat ke Entikong

"Akhirnya saya dihubungi oleh pihak Kedubes US untuk mereka bekerja sama dengan saya menjalankan program ini. inilah awal terbentuk SBN dan akhirnya melalui proses panjang mulai dari mengajukan dana tapi tidak dapat. Kalau pun dapat jauh dari yang dibutuhkan," ujarnya.

Pada tahun 2018 ia menang grand competition akhirnya bisa terlaksana untuk project sekolah batas negeri ini dan di tahun 2019 anggaran dari Kedubes US sebagai pendonor menganggarkan paling lama 2019 September.

"Inilah sekolah batas negeri yang kita bikin sebagai gerakan sosial , project sosial untuk kita bersama membangun perbatasan secara spesifik dibidang pemberdayan masyarakat di bidang ekonomi. Kita melaksanakan roadshow dan melasakan seleksk untuk relawan ini tidak hanya sekedar menjadi relawan di perbatasan, tetapi gimana kita melatih mereka untuk bisa menjadi leader supaya mereka setelah di latih bisa membuat social project sendiri," jelasnya.

Sudah sebanyak 30 orang yang menjadi Volunter SBN saat ini. Ia berharap nanti mereka bisa turun kelapangan bikin project sendiri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved