Nyarong Bagikan Pengalaman Pada Kepala BPBD dan Satgas Karhutla
Nyarong juga sekaligus menyerahkan dan memasang Rompi BPBD pada Lumano sebagai Kepala BPBD.
Nyarong Bagikan Pengalaman Pada Kepala BPBD dan Satgas Karhutla
PONTIANAK - Mengabdikan dirinya beberapa tahun terakhir di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar membuat Teleus Titus A. Nyarong mempunyai pengalaman banyak tentang mengatasi dan menangani persoalan terkait dengan bencana.
Bencana yang sering muncul setiap tahunnya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sehingga membuat dirinya paham betul terkait strategi dan langkah yang diambil untuk mengatasinya.
Kini T.T.A Nyarong diberikan amanah untuk memegang dan membenahi instansi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kalbar oleh Gubernur, Sutarmidji.
TeleusTitus A. Nyarong telah dilantik untuk menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, kali ini Kepala Pelaksana BPBD Kalbar diamanahkan pada Christianus Lumano.
Baca: VIDEO: Ita Salon Singkawang Perpanjang Kontrak Tribun Family Card
Baca: Kapolda Kalbar Lakukan Anjangsana ke Cafe Dango Menyadik Milik PDKB
Saat dilangsungkan Pembekalan Kesiapan Menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalbar 2019 pada Satgas, Nyarong juga sekaligus menyerahkan dan memasang Rompi BPBD pada Lumano sebagai Kepala BPBD.
Nyarong memberikan pesan atas pengalaman dan ilmunya selama ini pada Lumano dan anggota Satgas lainnya kala menjalankan tugas menjaga Kalbar dari bahaya Karhutla.
"Saya mengharapkan agar anggota TNI 1000 orang dan polri 205 orang serta masyarakat pada daerah desa berpotensi Karhutla berperan aktif mencegah kebakaran. Kebakaran hutan dan lahan ini sangat banyak kerugiannya,"ucap Nyarong, Rabu (26/6/2019)
Ia juga berharap pada BPBD dan instansi terkait setelah pembekalan ini masing-masing menyiapkan diri.
"Kepala BPBD yang baru saya berharap segala sesuatu yang berkaitan dengan penanganan Karhuta karena dia selaku sekretaris Satgas harus mengelola sumber daya yang ada. Melaksanakan briefing diposko penanganan bencana,"tambahnya.
Baca: Peringati Hari Anti Narkoba Internasional, Muda Ajak Generasi Milenial Lawan Narkoba
Briefing malam tujuannya untuk menerima hasil laporan operasi Satgas pada siang harinya dan merencanakan arah operasi untuk esoknya.
Sementara breefing pagi gunanya mengevaluasi rencana arah operasi serta memantapkan finalisasi arah atau area operasi.
"Para operator water boombing harus membawa dua surat, surat rencana perintah operasi dan surat perintah arah/area operasi dan ditandatangi pemimpin briefing. Dua surat dibawa ke Lanud Supadio untuk mendapatkan izin terbang apabila diperlukan pemadaman dari atas," jelasnya.
Satgas darat dipesankannya kalau ada daerah yang tidak bisa dijangkau maka koordinasi dengan water boombing agar dilakukan penyiraman dari atas.