Sutarmidji: Instalasi Anak Berkebutuhan Khusus di RSJ Sungai Bankong Tidak Layak
Sutarmidji melihat langsung sejumlah fasiltas layanan perawatan pasien dengan ganguan jiwa di rumah sakit tersebut.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
Sutarmidji: Instalasi Anak Berkebutuhan Khusus di RSJ Sungai Bankong Tidak Layak
PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan peninjauan terhadap layanan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sungai Bangkong dan melihat instalasi perawatan anak berkebutuhan khusus.
Sutarmidji melihat langsung sejumlah fasiltas layanan perawatan pasien dengan ganguan jiwa di rumah sakit tersebut.
Ia juga memeriksa seluruh ruang perawatan yang ada di RSJ Sungai Bangkong dan melihat dari dekat para penderita gangguan jiwa di ruang-ruang perawatan, Rabu (19/6/2019)
Sutarmidji meminta agar bangunan RSJ Sungai Bangong agar dikembalikan dalam bentuk yang lama. Mengenai rawat inap, Sutarmidji menjelaskan nantinya akan dimaksimalkan layanan di RS Jiwa di Singkawang.
Baca: Sekda Apresiasi Peresmian Operasional Koramil Belitang
Baca: Muda Mahendrawan: Pelayanan Kesehatan Bukti Kehadiran Pemerintah
Namun demikian, dalam proses peninjauan tersebut terdapat saran dari para tenaga medis di RSJ Sungai bangkong bahwa layanan rawat inap khusus penderita gangguan jiwa dewasa akan difokuskan di RSJ Singkawang sementara untuk layanan rawat inap bagi anak yang berkubutuhan khusus tetap beroperasi di RSJ Sungai Bangkong.
“Nanti kita pertimbangkan. Tapi kita minta layanannya harus paripurna,” ujarnya.
Dirinya juga menyoroti layanan bagi anak yang berkebutuhan khusus di RSJ Sungai Bangkong masih belum layak dan tidak memenuhi standar pelayanan yang ada.
“Untuk instalasi anak berkebutuhan khusus dari standar yang ada sekarang 1/3 nya saja itu tak ade. Karena ape ruanganya terbatas. Harusnya kita hanya melayani item layanan saja tapi bisa maksimal,” ujarnya.
“Itu mauknye saye. Karena penanganan penyakit-penyakit kejiwaan tidak gampang,” imbuh Sutarmidji.
Baca: Larikan Sepeda Motor Teman, Wanita Pemandu Lagu di Karaoke Ditangkap Polisi

Menurutnya lebih mudah menangani orang dengan penyakit jantung dan penyakit lainya dibandingkan memberikan pelayanan jiwa. Oleh karena itu diperlukan pelayanan ekstra, infrastruktur yang ekstra baik itu dari sisi sarana dan prasarana rumah sakit.
“Hal itu yang harus diperhatikan. Makanya saya bilang kalau ruang pelayanan kita terbatas lebih bagus kita rawat jalannya saja disini. Ini jangankan ngurus orang ini, bendera yak tuah koyak-koyak gitu kepalak dinas tak bise gantinye,” ujarnya.
Kendati demikian, bukan berarti hal tersebut tidak bisa. Itu akan menjadi tantangan yang harus dikerjakan para dokter dan psikiater di RSJ Sungai Bankong agar dapat melakukan inovasi dalam memberika penanganan medis bagi para anak kebutuhan khusus.
Mengenai instalasi anak kebutuhan khusus, Midji meminta agar gedung pelayanannya tidak dicampur dengan penanganan dengan penderita gangguan jiwa yang sudah dewasa.
Ada kemungkinan nanti gedung rumah sakit paru yang akan bergabung di RSUD Soedarso dan bisa saja digunakan untuk intalasi anak berkebutuhan khusus atau ada juga gedung-gedung lain yan bisa dimanfaatkan.
“Jangan dicampur di sinilah, tak boleh neh kalau dicampur sinek. Udah itu tempat yang ada sekarang neh sempet agek,” pungkas Sutarmidji.