Distan Kalbar Akui Masih Terdapat Beras yang Didatangkan Dari Luar Kalbar
Heronimus Hero menuturkan saat ini kebutuhan beras untuk masyarakat masih datang dari luar Kalbar
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Tri Pandito Wibowo
Distan Kalbar Akui Masih Terdapat Beras yang Didatangkan Dari Luar Kalbar
PONTIANAK - Kepala Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat Heronimus Hero menuturkan saat ini kebutuhan beras untuk masyarakat masih datang dari luar Kalbar. Ia menilai hal tersebut dinilai masih dalam tahap wajar karena untuk memenuhi kebutuhan pasar meskipun disisi lain produksi padi yang kemudian dikonversikan menjadi beras masih tetap surplus.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masih masuknya beras dari luar. Pertama untuk stok konsumen di pasar sehingga tidak berdasarkan kebutuhannya.
Stok itu juga berlaku untuk pengecer guna memastikan suplai beras yang dijual ke konsumen. Begitupun dengan distributor yang memiliki gudang sehingga harus memiliki stok yang harus siap jual.
Baca: Bupati Citra Duani: Open House Ajang Silaturahmi
Baca: Edi Kamtono dan Bahasan Hadiri Halal Bi Halal di DPRD Pontianak
Baca: FOTO: BKPSDM Sidak Pegawai Pemkot Pontianak Rumah Sakit Umum Kota Pontianak
"Jadi kalau kebutuhan satu, maka di pasar harus lebih dari satu bahkan bisa tujuh. Itu untuk cadangan jualan juga," ujar Hero di Pontianak.
Menurutnya kondisi itu yang membuka peluang usaha dibidang industri pangan. Termasuklah beras. Jadi itu yang menyebabkan beras dari luar masuk.
"Hal Itu tidak dilarang, karena prinsip ekonominya selama pedagang bisa mendatangkan barang dari luar murah," ujarnya.
Ia menjelaskan faktor lain yang ikut mempengaruhi bahwa tidak semua produktivitas padi di Kalbar dilempar ke pasar. Terdapat jumlah stok pangan yang ada di masayarakat menjadi cadangan konsumsi tidak dilempar kepasar. sehingga meskipun Kalbar surplus secara kebutuhan tapi beras dari luar masih tetap masuk.
Faktor selanjutnya adalah pola konsumsi masyakarat meningkat saat perayaan hari besar keagamaan. Kemudian beras itu juga digunakan Bulog untuk stok. Sementara Bulog juga tidak bisa menyerap besar lokal dikarenakan harganya yang tinggi.
"Stok pada Bulog itupun untuk operasi pasar dan beras sejahtera," ujarnya
Kendati demikian Hero memastikan jumlah beras yang masuk dari luar tidak besar. Tahun 2018 saja berada di angka yang 9.000 ton.
"Itu yang kami hitung dari survei dan sebagiannya digunakan Bulog untuk stok," pungkasnya.