Polisi Kejar Pelaku Provokator yang Sebabkan Warga Dua Desa Bentrok, Kapolda: 87 Rumah Terbakar
"Prioritas menenangkan warga agar tidak terhasut informasi yang meresahkan. Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
Polisi Kejar Pelaku Provokator yang Sebabkan Warga Dua Desa Bentrok, Kapolda: 87 Rumah Terbakar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SULTRA - Pembakaran rumah diduga terjadi akibat ulah provokator sehingga menyebabkan terjadi bentrokan di dua desa di di Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019).
Kini aparat kepolisian mengejar para provokator terjadinya perusakan dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan terbakarnya puluhan unit rumah warga tersebut.
Polisi terus berupaya meredam bentrokan agar tidak meluas dengan cara mencegah usaha-usaha penghasutan melalui penyebaran informasi-informasi yang tidak benar .
Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, penyidik sedang mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap pelaku.
"Prioritas menenangkan warga agar tidak terhasut informasi yang meresahkan. Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi yang menyaksikan peristiwa memilukan tersebut," kata Goldenhart, di Kendari, Kamis malam.
Baca: Kapolda Didi Haryono dan Jajaran Salat Ied di Lapangan Jananuraga Mapolda Kalbar
Baca: Waspada!, Hoaks atau Berita Bohong lebih Berbahaya dari Terorisme dan Rasisme
Baca: Hadir Lebih Seram, Kuntilanak 2 Siap Menghibur Anda
Konflik antarwarga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya yang mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, dua orang luka-luka dan 87 rumah terbakar dipastikan ada oknum pelaku yang harus bertanggung jawab.
"Setiap peristiwa pasti ada yang melatarbelakangi. Polisi dibantu masyarakat sedang merangkum bukti-bukti untuk mengungkap siapa oknum provokator dan pelaku perusakan rumah warga hingga pelaku penganiayaan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia," katanya.
Ia menambahkan, personel gabungan TNI dan Kepolisian dikerahkan untuk meredam konflik yang melibatkan warga dua desa di Buton.
"Situasi sudah kondusif. TNI-Polri bersama pihak terkait bersinergi meredam keselahpahaman warga dua desa," kata Goldenhart.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto dan Danrem 143 Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dilaporkan masih berada di lokasi konflik yang berangsur kondusif.
Informasi yang dihimpun penyelidik bahwa motif konflik yang mengakibatkan 87 rumah terbakar adalah sekelompok pemuda Desa Sampuabalo menggelar konvoi kendaraan bermotor serangkaian malam takbiran Idul Fitri memancing ketersinggungan warga Desa Gunung Jaya.
Baca: Viral Harga Fantastis Warung Lesehan Bu Anny Berujung Permintaan Maaf, Akui Bikin 3 Kesalahan
Baca: Kapolda Kalbar Sekeluarga Kunjungi Rumah Wagub Ria Norsan dan Wali Kota Pontianak
Baca: Suntik Mati 85 Pasien, Seorang Perawat Dihukum Seumur Hidup
Kesalahpahaman warga dua desa berlanjut keesokan harinya atau seusai shalat Idul Fitri hingga terjadi pembakaran puluhan unit rumah warga setempat.
Goldenhart menambahkan korban meninggal dunia dari pertikaian warga dua desa sebanyak satu orang dan luka-luka dua orang karena disasar busur dan senjata tajam parang.
"Kami imbau warga yang bertikai untuk menahan diri. Kepolisian, TNI serta pemerintah daerah terus berupaya membangun rekonsiliasi demi kepentingan dan keselamatan warga," katanya.