Lebaran 2019
Niat dan Doa Puasa Syawal, Apakah Harus Qadha Duluan atau Langsung Puasa Syawal? Ini Penjelasannya
Di antara hujjahnya, orang yang terhalang beberapa hari puasa Ramadhan karena haid, ia tetap bisa disebut telah berpuasa Ramadhan.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Berita Terkini Idul Fitri 1440 H Dalam Topik: LEBARAN 2019
LEBARAN - Inilah penjelasan mengenai puasa Syawal, apakah harus membayar hutang puasa / puasa ganti (Qadha) atau langsung puasa Syawal.
Puasa Syawal adalah amalan yang sangat dianjurkan karena hukumnya sunah muakkadah.
Puasa Syawal ini dilakukan secara enam hari di bulan Syawal.
Puasa Syawal dapat mulai dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Pada hari ini, Rabu (5/6/2019) umat muslim merayakan hari kemenangan.
Puasa Syawal mulai bisa dilaksanakan pada tanggal 2 Syawal dan lebih utama jika dilaksanakan secara berurutan selama 6 hari.
Baca: Hukum Sholat Id dan Keutamaannya, Amalan, 4 Sunah yang Dilakukan Sebelum Salat Id! Diakhiri Takbir
Baca: Kumandang Takbir Ustadz Uje di Hari Raya Idul Fitri, DOWNLOAD Takbir Mendiang Ustaz Jefri Al Buchori

Kemudian apakah harus membayar hutang puasa Ramadhan / puasa ganti (Qadha) terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal?
Seperti yang diketahui, bagi muslimah, secara umum pasti memiliki udzur saat Ramadhan yang membuatnya tidak boleh berpuasa yakni datangnya haid.
Untuk itu, muslimah masih memiliki utang puasa yang harus dibayarkan.
Dikutip TribunStyle.com dari kabarmakkah.com, meskipun besarnya keutamaan puasa syawal, namun akan lebih baik jika menunaikan dahulu tanggungan atau qadha puasa Ramadhan.
Ini karena perkara wajib lebih diutamakan dibanding perkara yang sunnah.
Sementara bagi yang tetap bersikukuh melaksanakan puasa syawal namun belum sempurna puasa Ramadhannya, maka puasa syawalnya dianggap sebagai puasa biasa berdasarkan perkataan Rasulullah yang berbunyi:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Jadi, apabila puasa Ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh.