Lebaran 2019
Hukum Sholat Id dan Keutamaannya, Amalan, 4 Sunah yang Dilakukan Sebelum Salat Id! Diakhiri Takbir
Meskipun tidak wajib, tetapi salat Idul Fitri sangat dianjurkan, karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkannya hingga ia wafat.
Hukum Sholat Id dan Keutamaannya, Amalan, 4 Sunah yang Dilakukan Sebelum Salat Id! Diakhiri Takbir
LEBARAN - Tak terasa Bulan Ramadhan sudah di penghujung.
Setelah berakhirnya Ramadhan umat muslim di dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Setelah mengumandangkan takbir sejak malam harinya, pada pagi hari umat muslim akan melaksanakan sholat Idul Fitri.
Sebelum sholat Idul Fitri tak ada salahnya mengetahui niat dan tata cara melaksankan sholat Idul Fitri.
Hukum shalat Idul Fitri adalah sunnah muakad.
Meskipun tidak wajib, tetapi salat Idul Fitri sangat dianjurkan, karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkannya hingga ia wafat.
Shalat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu zuhur.
Baca: Niat Sholat Idul Fitri! 8 Tata Cara Sholat, Waktu, Dalil hingga Hukum Sholat Id, Sayang Ditinggal
Baca: Niat Sholat Tasbih dan Panduan Tata Cara Shalat Sunnah Tasbih dari Ustadz Abdul Somad
Shalat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya.
Melansir dari dari Rumaysho.com berikut tata cara melaksankan shalat Idul Fitri.
Jumlah raka’at shalat Idul Fitri adalah dua raka’at.
Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:
Pertama: Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
Kedua: Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.”
Ketiga: Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.”[28] Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan,