259 Meriam Karbit Siap Getarkan Kota Pontianak di Malam Takbiran Sambut Idul Fitri 2019
Untuk meriam tahun ini dijelaskannya ada pengurangan dari tahun lalu. Jumlah semua meriam yang terdata ada 259 unit.
259 Meriam Siap Getarkan Kota Pontianak di Malam Takbiran, 39 Kelompok Terdaftar Dalam Festival Meriam Karbit 2019
PONTIANAK - Festival Meriam Karbit yang merupakan agenda tahunan menjelang akhir bulan Ramadan atau bertepatan dengan malam menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah kembali digelar di Kota Pontianak.
Saat ini persiapan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok hampir selesai.
Ketua Forum Permainan Meriam Karbit, Fazri Udin memaparkan meriam karbit tepian Sungai Kapuas merupakan satu di antara budaya tak benda yang terus terlestari di Kota Pontianak.
Melalui forum Meriam Karbit, budaya ini dipastikan terus eksis setiap tahunnya.
“Tahun terdata ada 259 meriam dari 39 kelompok yang berpartisipasi dalam festival. Rianciannya adalah 24 kelompok dari Pontianak Timur dan 15 kelompok dari Kecamatan Pontianak Selatan, dan Pontianak Tenggara,” kata Fazri Udin usai rapat koordinasi di Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (14/3/2019).
Baca: Agenda Tahunan Bermuatan Budaya dan Pariwisata, Panitia Festival Meriam Karbit Bentuk Posko Pusat
Baca: Festival Meriam Karbit Agenda Kota Pontianak, Wako Berharap Persiapan Matang
Ia menjelaskan, saat ini persiapan telah mencapai 50 persen dan hari H masih menyisakan sekitar 20 hari lagi. Ia yakin persiapan akan rampung dan selesai begitu mendekati hari H nanti.
"Untuk tahun ini persiapan kita sudah di atas 50 persen, tahun ini posko ditempatkan di Gang H Mailamah, Jalan Adisucipto," ucap Fazri Udin.
Untuk meriam tahun ini dijelaskannya ada pengurangan dari tahun lalu. Jumlah semua meriam yang terdata ada 259 unit.
"Ada pengurangan, mungkin karena teman-teman banyak keluhan masalah bahan baku kayu terutama balok untuk pembuatan meriam," ujarnya.
Selain harganya mahal, untuk mendapatkan balok yang menjadi bahan utama pembuatan meriam ditegaskannya sangat sulit.
Sedangkan masyarakat hanya melakukan swadaya, ia menambahkan sama sekali tidak ada suport dari pemerintah tentang bahan baku ini.
"Untuk satu meriam itu biayanya kalau membuat baru di atas Rp 7 juta, nah itupun mendapatkannya sulit karena tidak sembarangan kayu juga," ujarnya.
Fazri Udin menambahkan, selain meriam dari kayu, ada juga tujuh kelompok yang meriam karbitnya dari besi. Namun mereka tidak boleh mengikuti festival, hamya meramaikan saja.
Baca: Edi Kamtono Tegaskan Meriam Karbit Acara Tahunan Pemkot
Baca: Festival Meriam Karbit di Pontianak, Pelestarian Budaya yang Diharapkan Datangkan Wisatawan
"Kalau yang besi ada tujuh kelompok dan kalau yang besi tidak ikut festival. Jadi syarat festival itu, jumlah meriam harus lima buah dan terbuat dari balok kayu. Kategori meriam besi tidak boleh ikut festival," tegasnya.