Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Oknum PNS Cabul, Pembubaran Hari Tari Sedunia, hingga Menteri Susi ke Pontianak
"Saya minta pihak kepolisian teruskan proses hukum. Kalau terbukti bersalah akan kita berhentikan dia dengan tidak hormat," tandas Midji
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kalbar 24 Jam - Oknum PNS Cabul, Pembubaran Hari Tari Sedunia, hingga Menteri Susi ke Pontianak
BERAGAM informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di bulan April pekan terakhir ini sejak, Selasa (30/4/2019)
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya, Rabu (1/5/2019).
1. KRONOLOGI Oknum PNS Pemprov Kalbar 3 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun, Gubernur Sutarmidji Angkat Bicara

Terkait dugaan tindakan asusila terhadap gadis di bawah umur berinisial Na (14 tahun), dengan terlapor berinisial HW (53) selaku oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS Pemrov Kalbar, hingga saat ini pihak penyidik masih mendalami kasus tersebut.
Polisi melakukan pemeriksaan lanjutan mulai dari pelapor hingga saksi serta terlapor.
"Saya minta pihak kepolisian teruskan proses hukum. Kalau terbukti bersalah akan kita berhentikan dia dengan tidak hormat," tandas Midji, Senin (29/4/2019).
Ia pun meminta, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar mengawal kasus ini dan agar ada penegakan hukum, sebab korbannya masih anak di bawah umur.
"KPPAD harus kawal kasus ini agar ada penegakan hukum. Kalau terbukti bersalah, ini oknum otaknye sangsot," tukas Midji. BACA SELENGKAPNYA.......
2. Dianggap LGBT, Ormas Bubarkan Peringatan Hari Tari Sedunia di Taman Digulis Pontianak, Panitia: Miskomunikasi

Sempat terjadi ketegangan pada saat Peringatan Hari Tari Sedunia di Taman Digulis Untan Pontianak, Minggu (29/4/2019).
Pasalnya sejumlah orang dari suatu organisasi kemasyarakatan (Ormas) mendatangi lokasi pertunjukan.
Video tarian yang beredar sempat membuat masyarakat Pontianak gusar lantaran dikira pertunjukan dari kaum Lesbi, Gay, Beseksual dan Transgender (LGBT).
Viralnya video itulah membuat masyarakat yang tergabung dalam suatu Ormas mendatangi Taman Digulis Untan untuk membubarkan pertunjukan yang dianggap tidak pantas di Kota Pontianak.