Plt Kadis PUTR Ketapang Akui Pembangunan Drainase di Kota Ketapang Belum Maksimal

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Ketapang, Mahsus, mengakui jika pembangunan drainase di dalam Kota Ketapang

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Nur Imam Satria
Plt Kepala Dinas PUTR Kabupaten Ketapang, Mahsus. 

Plt Kadis PUTR Ketapang Akui Pembangunan Drainase di Kota Ketapang Belum Maksimal

KETAPANG - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Ketapang, Mahsus, mengakui jika pembangunan drainase di dalam Kota Ketapang memamg belum maskimal.

Mahsus mengatakan, Pemda baru akan memaksimalkan pembangunan drainase di tahun 2020.

"Pak Bupati mengatakan di tahun 2020 pembangunan akan difokuskan pada drainase dan infrastruktur jalan," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (28/04/2019).

Dia menjelaskan, di tahun 2019 ini Pemda Ketapang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang hanya menganggarkan Rp1,8 miliar saja untuk normalisasi drainase. Dana tersebut akan digunakan untuk menormalisasi pembuangan air ke Sungai Pawan di kawasan Jalan R Suprapto.

"Pembangunannya juga baru akan dilakukan setelah lebaran nanti menunggu proses lelang selesai," ujarnya.

Baca: Data 21,40%! Situng KPU Pileg 2019 DPRD Kalbar, Demokrat-Golkar Saling Salip, Suara Hanura Anjlok

Baca: LINE UP Manchester United Vs Chelsea, Sejumlah Pemain Bintang Siap Merumput Kembali

Baca: Kabar Gembira, Buka Puasa di Golden Tulip Pontianak Berhadiah Umrah

Mahsus juga menjelaskan, desain untuk pembangunan drainase di dalam kota juga sudah ada. Hanya saja memang belum dianggarkan untuk pembangunannya.

"Desainnya sudah selesai dibuat tinggal pembangunannya, tapi belum bisa tahun ini. Direncanakan akan dilakukan di tahun 2020," ujarnya.

Mahsus mengungkapkan, banjir yang terjadi saat ini dikarenakan alam. Hujan deras beberapa hari terakhir, menyebabkan air menggenangi hampir diseluruh jalan di Kota Ketapang.

Dia pun membantah jika banjir yang terjadi di dalam kota akibat drainase yang tidak berfungsi. Menurutnya, hal ini dikarenakan hujan deras dan debit air sungai yang tinggi.

"Tadi kami sudah cek dan air Sungai Pawan memang tinggi, jadi air tidak dapat mengalir dan menggenang," paparnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved