Breaking News

Tips Mengenali Informasi Palsu Saat Membaca Berita

Banyaknya beredar berita-berita bohong alias hoax ternyata masih menjadi ketakutan bagi masyarakat dan Milenial dalam mengutip informasi

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Facebook
Berita Hoaks yang tersebar di Medsos yang menyebutkan Kapolres Landak dipaksa makan babi. 

Tips Mengenali Informasi Palsu Saat Membaca Berita

PONTIANAK - Banyaknya beredar berita-berita bohong alias hoax ternyata masih menjadi ketakutan bagi masyarakat dan Milenial dalam mengutip informasi yang beredar di dunia maya, Jumat (12/4/2019).

Dikutip dari NOVA.id edisi khusus Perempuan di pemilu 2019 halaman 10, menanggapi beberapa hal terkait cara mengenali informasi palsu jelang beberapa hari pemilu dengan memanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab.

Berita bohong alias hoax, teentu saja akan menyesatkan para pembacanya. Banyak yang merasa dirugikan dari pihak-pihak yang terkena dampak negatif dari berita hoaks tersebut, Nah, agar kita tak terbawa-bawa maupun terpengaruh berita palsu tersebut, alda baiknya kita mengenali informasi tersebut hoax atau asli.

Head of Bussiness Development, Shelly Tantri dari perusahaan konten agregator BaBe menyebut ada 3 cara mengenali berita palsu.

Baca: 21 Tahun Jadi Anggota Damkar, Begini Cerita Suka Duka Indra

Baca: PREDIKSI Juara Piala Presiden 2019, Arema FC atau Persebaya Surabaya?

Baca: Aurel Hermansyah Dirawat di Rumah Sakit, Dua Bulan Terakhir Hidungnya Sering Berdarah

Pertama, Baca headline dulu. Mengapa, hak ini karena kita sebagai pembaca jangan langsung percaya dengan headline atau judul sebuah berita atau informasi.

Biasanya headline yang sensasionai dan tidak masuk akal berpotensi sebagai berita hoax sehingga wajar kalau kita curigai.

Kedua, kenali sumber beritanya. Saat Ini, banyak sekali sumber informasi atau berita dari konten blog yang dibuat seakan-akan sebuah media.

Pastikan perusahaan penerbit atau pembuat konten, baik itu media atau personal adalah yang sudah kita kenal dan punya kredibilitas, sehingga informasi dari mereka bisa kita percaya.

Ketiga, Baca keseluruhan isi konten. lni paling penting, sebelum menyebarkan informasi, pastikan kita sudah membaca keseluruhan Isi konten, sehingga kita bisa memahami dengan benar Isi dan makna yang terkandung di dalam konten tersebut. Sehingga kita bisa tahu apakah informasi itu hoax atau bukan.

Kita Iuga paham akan konsekuensi dari isi informasi itu. Jika sudah yakin ,dan tak menimbulkan masalah, baru bisa kita share.

lnformasi hoax atau palsu memang secara sengaja maupun tak sengaja bisa muncul dari berbagai sumber, baik itu berupa media online termasuk konten blog yang dibuat personal, konten agregator, media sosial, maupun aplikasi pesan. Makanya, penting bagi kita untuk mengenali konten hoaks dengan benar dari manapun sumbernya.

Beberapa media online maupun konten agregator ada yang sudah menyediakan fitur yang mengenali berita hoax, salah satunya seperti yang dilakukan Cek Fakta di Kompas.com, atau kanal ungkap Fakta di konten agregator Babe.

“Dengan teknologi Al (artificial intelligence) dan mesin pembelajaran terdepan, mampu melakukan fIIter atas berita yang masuk ke sistem BaBe. Sehingga dipastikan berita yang dibaca bukan berita bohong," jelas Shelly.

Biasanya, cara kerja fitur maupun kanal yang menangkal informasi hoax itu, dengan melakukan filterisasi terhadap konten yang masuk. Jika itu diperkirakan mengandung informasi hoax, penyedia informasi akan melakukan konfirmasi ulang pada sumber berita atau pihak, yang berkepentingan di dalam informasi tersebut. Jika ternyata berita itu bohong, penyedia informasi akan menandakan berita itu sebagai hoax. Tujuannya agar pembaca lain tak mudah percaya dengan informasi tersebut.

Nah, semakin banyak penyedia informasi yang menyediakan fitur penangkal berita bohong, serta semakin cerdasnya kita mengenali berita hoax, maka konten yang mengandung berita palsu dan sangat merugikan-itu dipastikan tak akan dapat tempat lagi. Makanya, biasakan kita membaca berita dari media terpercaya dengan informasi yang akurat. ya!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved