Pemilu 2019
Prof Chairil Harap Swing Voters Tak Golput
Satu diantara tokoh masyarakat Kalbar, Chairil Effendi berharap agar swing voters tidak golput pada pemilu 2019 ini.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Prof Chairil Harap Swing Voters Tak Golput
PONTIANAK - Satu diantara tokoh masyarakat Kalbar, Chairil Effendi berharap agar swing voters tidak golput pada pemilu 2019 ini.
Menurut Chairil, swing voters ada dimungkin karena merasa jenuh dengan hiruk pikuk demokrasi saat ini, ataupun memang karena mengambil posisi diam sehingga tidak mau dikategorikan pada kelompok 01 ataupun 02.
"Bukan berarti mereka tidak mempunyai pilihan, atau bisa saja sudah mempunyai pilihan, tetapi mereka tidak ingin menjadi sasaran kemarahan oleh pihak 01 jika mereka memilih pihak 02, atau sebaliknya, menjadi sasaran kemarahan pihak 02 jika mereka memilih 01. Jadi, swing voters ini, bisa saja nanti ada peluang untuk merasa jenuh, kemudian dia Golput,"
"Tetapi juga ada kemungkinan mereka menunggu waktunya untuk berbicara atau tindakan untuk mencoblos pada saat pemilihan," terang Chairil.
Maka dari itu, mantan panelis debat Pilpres 2019 ini berharap agar swing voters tidak menjadi golput karena suara menentukan pemimpin terpilih nantinya.
Baca: 12 Pelajar SMA Aniaya Siswi SMP, Eka: Pendidikan di Kota Pontianak Tercoreng
Baca: Sandang Status Janda, Lucinta Luna Hapus Semua Foto Pernikahannya tapi Sisakan Foto Ini
Baca: Minggu Ini Gubernur Kalbar akan Lantik Bupati dan Wakil Bupati Mempawah
Baca: Lagi Ramai di Medsos, Tangan Presiden Turki Tunjukkan Dukungan Pada Satu Pasangan Capres
"Kepada yang akan melakukan Golput, tapi mudah-mudahan tidak ada, kita menghimbau agar tidak perlu melakukan Golput. Karena, hasil yang akan keluar nanti pada 19 April mendatang merupakan pilihan kita semua. Kalau tidak suka pada salah satu calon, maka jangan pilih calon tersebut. Tetapi, tentukanlah pilihan agar siapapun yang terpilih itu mandapatkan legitimasi yang kuat dari masyarakat," katanya.
Legitimasi menjadi penting, kata dia, agar pasangan calon pemimpin Indonesia yang terpilih nanti, betul-betul mendapat amanah yang kuat, serta juga memiliki power yang kuat, untuk menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin bangsa yang besar dan plural ini, yang terdiri lebih dari 17.000 gugus pulau, 700 bahasa dan ratusan etnik.
"Mari berikan suara kita, berikan mandat kita, kepada calon pemimpin yang kita kehendaki. Jika ternyata pilihannya tidak menang, itu tidak apa-apa. Namun, sebaliknya jika pilihannya menang, maka kita telah memberikan mandat yang besar kepada mereka," tuturnya.