Jadi Juri Lomba Baca Puisi di HUT ke-32 Himbasi FKIP Untan Ini Ungkapan Ilham Setia

Semakin banyak kita menonton orang lomba baca puisi, kita banyak tahu ternyata membaca puisi yang baik itu seperti ini

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Ilham Setia , Satu di antara dewan Juri Lomba Membaca Puisi di HUT Ke-32 Himbasi FKIP Universitas Tanjungpura yang diselenggarakan di cafe Sentul, Sabtu (30/3/2019).  

Jadi Juri Lomba Baca Puisi di HUT ke-32 Himbasi FKIP Untan Ini Ungkapan Ilham Setia

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - lham Setia, satu di antara tiga dewan juri pada lomba baca puisi tingkat SMP/MTS  yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMBASI) Universitas Tanjungpura dalam merayakan Hut ke-32 Himbasi di Cafe Sentul, Sabtu (30/3/2019).

Ilham mengatakan kalau antusias  dari peserta cukup baik cuman yang namanya proses pasti ada kelemahan ada kekurangan namun itu biasa dalam  pembacaan puisi.

"Seperti ada yang grogi sehingga ketika membaca menjadi lupa," ucap Ilham Setiadi selaku juri.

Tanggapannya mengenai kegiatan  tahunan yang dilakukan oleh Himbasi itu sudah cukup baik.

Bahwa penting bagi generasi muda yang dikatakan generasi milenial ini sekarang untuk lebih memahami dan menghayati lebih jauh tentang puisi-puisi yang terdahulu contoh nya Chairil Anwar.

Untuj lomba membaca puisi sistem penilaiannya dari segi gestur, penghayatan,  lalu yang terpenting juga adalah interpretasi puisinya.  

Baca: Raih 17 Piala, Pramuka Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin Juara Umum GCSC III 

Baca: Gubernur Sutarmidji Hadiri Musyawarah Besar Adat Tiong Kadang di Batang Tarang

"Interpretasi itu kan awal landasan kita untuk membacakan puisinya sehingga tepat atau tidaknya akan terlihat daripada interpretasi pembaca," imbuhnya.

Perkembangan Sastra yang ada di kota Pontianak ini menurutnya jaman sekarang perkembangannya atau eksistensinya sudah sangat berkembang dan banyak kemajuan dari pada beberapa tahun lalu.

"Kalau kita bicara masalah eksistensi Kalbar ini sudah cukup maju dibandingkan 10 atau 20 tahun belakangan.  Secara jumlah penulis semakin banyak orang yang mencintai dunia sastra semakin banyak," ujarnya.

Di era lama masih minim dalam dunia sastra, hanya ada orang-orang tertentu yang mampu sampai di tingkat nasional Internasional , namun hal itu sangat minim sekali.

"Kalau secara jumlah sekarang berkembang semakin meningkat, karena semakin banyak orang yang menyenangi baca puisi, cerpen dan yang lainnya," ujar Ilham.

Ilham berikan sedikit tips bagi pemula yang ingin menulis puisi, ya menulis saja.

"Sebetulnya, awalnya kita harus tetap membaca,membaca, dan membaca karena itu bentuk apresiasi ketika kita sudah bisa membaca dan menonton,  kita harus jujur untuk menilai apakah hal itu baik atau malah kurang baik," imbuhnya.

Menciptakan puisi yang baik perlu proses dan berusaha untuk bisa menciptakan yang terbaik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved