Menteri Kesehatan RI Nila Moelok Setuju Program Dana Desa Untuk Peningkatan Kesehatan

Menteri Kesehatan RI Nila Moelok resmi membuka rangkaian kegiatan Raker Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Kalimantan Barat

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek saat menghadiri Rakerkesda Provinsi Kalimantan Barat di hotel Kapuas Palace, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (18/4/2018). Penanganan masalah stunting menjadi salah satu prioritas dalam rencana kerja pemerintah provinsi Kalimantan Barat. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA 

Menteri Kesehatan RI Nila Moelok Setuju Program Dana Desa Untuk Peningkatan Kesehatan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Kesehatan RI Nila Moelok resmi membuka rangkaian kegiatan Raker Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Hotel Kapuas Palace, Pontianak. Kamis (28/3/2019)

Nila Moelok menilai setuju dengan gagasan yang disampaikan oleh gubernur Kalbar Sutarmidji agar memaksimalkan program dana desa untuk mewujudkan desa mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

"Saya kira kita itu konsep pemikiran yang baik dan dimulai dari bawah. Kami juga punya program pendekatan keluarga, dan keluarga itu ada di desa maupun di kota sehingga kita harus mendatanginya secara aktif," ujarnya.

Baca: Hasil Persija Vs Kalteng Babak Pertama 0-0, Peluang Persija lewat Tendangan Escobar Melambung Tinggi

Baca: Danrem 121/Abw Pimpin Sertijab Dandim 1202 Singkawang dan Dandim 1204 Sanggau

Baca: TRIBUN WIKI: Berada di Sanggau, RM Solo Menjadi Rekomendasi Tempat Makan Siang Anda

Baca: 5 Fashion Hijab Kekinian Gaya ala Street Style, Inspirasi untuk Hijabers!

Ia juga menuturkan penting untuk selalu pro aktif, dari itu kita biasa menemukan kasus TBC dan kita obati. Bukan saja pada penderita yang bisa kita berikan pelayanan akan tetapi para anggota keluarga yang tinggal bersama yang bersangkutan juga bisa terlayani.

"Tapi kalau kita pasif dan nunggu pendertia TBC datang ke puskesmas kita hanya mengobati satu orang," ujarnya.

"Program dana desa itu sangat luar biasa jika dapat dimamfaatkan dengan maksimal," imbuhnya.

Ia juga memberikan komentar soal tenaga kesehatan yang masih terbatas. Iapun mengakui persoalan SDM kesehatan yang masih sangat terbatas utamanya di daerah perbatasan dan terpencil.

Kementerian juga mencoba memaksimalkan program-program seperti Nusantara Sehat yang menempatkan para tenaga medis di pos-pos perbatasan.

"Mengatur SDM itu bukan seperti mengatur barang yang bisa dipindahin dimana saja sesuai keinginan, akan tetapi untuk memindahkan manusia tentu memerlukan motivasi yang baik," ujarnya.

Tenaga dokter itu ada lulusanya sekitar 12ribu.Jika dulu ada inpres dan tetap kita paksakan untuk 12ribu tenaga dokter total biayanya juga cukup besar.

"Akan tetapi anak muda kita mau untuk bertugas melalui nusantara sehat yang bertugas di wilayah perbatasan Kalbar. Mudah-mudahan kedepan akan ada terobosan lain yang akan kita buat," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved