Pemkot Jadikan Guru Duta Anti Narkoba, 1000 Guru Jadi Sasaran Tes Urine

Sebanyak 156 guru SMP dan SD Negeri di Kecamatan Pontianak Barat mengikuti tes urine yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Sambutan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sesaat sebelum tes urine untuk 165 guru SD-SMP Negeri se Kecamatan Pontianak Barat, Senin (25/3/2019). 

Pemkot Jadikan Guru Duta Anti Narkoba, 1000 Guru Jadi Sasaran Tes Urine

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 156 guru SMP dan SD Negeri di Kecamatan Pontianak Barat mengikuti tes urine yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Dengan 75 orang Guru SMP dan 90 Guru SD, mereka diundang semuanya di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Gedung Kantor Wali Kota Pontianak, Senin (25/3/2019).

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan bahwa dirinya sangat komitmen untuk melaksanakan Inpres nomor 6 tahun 2018 tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan narkoba secara nasional.

Baca: Turnament Sepak Bola Danyon Zipur 6 Open Cup Tahun 2019, Firman Juli: Bisa Bina Atlet Daerah

Baca: 90 Tim Siap Bertanding Pada Turnament Sepak Bola Danyon Zipur 6 Open Cup Tahun 2019

Baca: Terpilih Jadi Delegasi Pertukaran Pemuda ke Taiwan, Alda Swarni Dewi: Theres Not Impossible

Ia menargetkan tahun ini, 1000 guru yang ada di Pontianak mengikuti tes urine. Ini sudah ketiga kalinya kegiatan serupa digelar maka sebanyak 495 guru, Kepsek, dan pengawas sekolah telah mengikuti tes urin.

Para guru harus menjadi duta pemberantasan narkoba dilingkungannya termasuk disekolah, serta menghindarkan para anak didiknya dari barang haram tersebut.

"Saya berharap aksi ini akan menjadi bahan evaluasi untuk lebih yakin Kota Pontianak terutama sekolah-sekolah terbebas dari paparan narkoba,"ucap Edi Kamtono saat diwawancarai, Senin (25/3/2019).

Dua tahap sebelumnya ia bersyukur semua guru negatif atau tidak terbukti menggunakan narkoba. Ia berharap semuanya negatif sampai selesai giat ini dilaksanakan.

"Untuk guru juga harus peduli melihat siswanya disekolah, kalau ada gejala yang menyimpang wajib diketahui sebagai langkah dini pencegahan narkoba,"sarannya.

Baca: Gelar Bursa Kerja dan Wirausaha, BSI Jembatani Alumni Raih Peluang Kerja

Baca: Yonzipur 6/SD Gelar Turnament Sepak Bola Danyon Zipur 6 Open Cup Tahun 2019

Baca: Siswa Sempat Alami Kebingungan Saat Jawab Soal UNBK

Mencegah peredaran narkoba, Edi meminta pemua pihak harus bergerak bersama terutama dikalangan pelajar.

Jika ada guru yang menggunakan narkoba, maka akan diselidiki penyebabnya, kemudian akan dilakukan tindakan yang berlaku mulai dari sanksi sampai dilakukan pembinaan selama guru tersebut masih bisa disembuhkan.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pontianak, Multi Juto Bhatarendro menjelaskan saat ini Pontianak memiliki 5028 orang dan ditargetkan semua kedepan dapat mengikuti tes urin tersebut.

Pemkot Pontianak setiap ada pejabat yang mau naik eselon juga dilakukan tes urine guna melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkoba.

"Kita menginginkan ASN yang bebas dari penyalahgunaan narkoba. Selain itu, ASN juga diharapkan untuk menjadi duta disekitar masyarakatnya," harap Multi Juto.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved