Kementrian Bidang Perekonomian RI Menanggapi Larangan Penggunaan Kelapa Sawit Biodisel di Uni Eropa
Deputi Bidang Kordinasi Pangan Dan Pertanian Kementrian, Koordinator Bidang Perekonomian RI
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Kementrian Bidang Perekonomian RI Menanggapi Larangan Penggunaan Kelapa Sawit Biodisel di Uni Eropa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Deputi Bidang Kordinasi Pangan Dan Pertanian Kementrian, Koordinator Bidang Perekonomian RI, IR Musdhalifah Machmud mengatakan daya saing komoditas kelapa sawit Indonesia di pasar dunia paling baik, tentunya hal ini disebabkan oleh kualitas dari kelapa sawit itu sendiri yang juga baik.
"Berangkat dari inilah alasan Uni Eropa mengeluarkan kebijakan menghentikan penggunaan kelapa sawit sebagai biodisel," ujarnya dalam pemaparan di acara Borneo Forum, Hotel Ibis Pontianak, Rabu (20/3/2019).
Baca: Cegah Tindak Kriminalitas Malam Hari, Polisi Patroli di Tempat Keramaian
Baca: Bupati Atbah Apresiasi Kesigapan PU Provinsi
Baca: Jadwal Lengkap Agenda Hari Pertama Pesona Kulminasi Matahari Maret 2019
Lanjutnya, Uni Eropa memutuskan untuk mengakhiri minyak kelapa sawit sebagai bahan dasar kendaraan dengan alasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia lebih banyak berdampak deforestasi berlebihan, itu hanya alasan untuk melakukan black campaign terhadap komoditas sawit Indonesia di pasar dunia.
"Daya saing kita itu paling baik, kualitas sawit kita juga baik. Makanya kita diserang terus-menerus," imbuhnya.
Meskipun begitu, menanggapi hal tersebut, Musdhalifah mengatakan bahwa, Menteri Koodinator Perekonomian, Darmin Nasution sudah melayangkan surat penolakan dan terhadap kebijakan tersebut ke Uni Eropa.
Dan jika seandainya Uni Eropa masih bersikukuh, maka pemerintah saat ini telah menyiapkan langkah yang tegas dan lebih keras.