Bank Indonesia Kalbar Apresiasi Launching Open Data Pemprov Kalbar

Data memang sangat penting. Untuk pencanangan pembangunan. Tanpa data yang baik, tentunya sulit untuk mengambil kebijakan yang pas

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hamdan
Launchingkan portal satu data di Hotel Aston Pontianak, Senin (4/3/2019) 

BI Kalbar Apresiasi Launching Open Data Pemprov Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Kalimantan Barat, Prijono mengatakan bahwa data terbuka sangat penting. Tidak hanya untuk BI namun untuk masyarakat Kalbar.

“Data memang sangat penting. Untuk pencanangan pembangunan. Tanpa data yang baik, tentunya sulit untuk mengambil kebijakan yang pas," ujarnya Senin (4/3/2019)

Dirinya mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan open data yang baru saja dilakukan oleh Pemprov Kalbar.

Kendati demikian terkait data yang harus memenuhi lima unsur yang biasa disebut dengan CRATA. Jika diuraikan C mewakili Comprehensive yang berartinya data harus lengkap.

Baca: VIDEO: Sukseskan Pesta Demokrasi Pemilu 2019, Polsek Kelam Permai Pasang Baliho

Baca: Tes Kepribadian Yuk, Pilihan Model Gaun Pengantin Berikut Ini Bisa Tunjukkan Karakter Wanita

Baca: Gubernur Launching Sekolah Gratis, Yustinus: Jangan Ada Lagi Pungutan di SMA/SMK Negeri

Baca: Pontianak Digital Stream Nilai Data Merupakan Kebutuhan Publik

R mewakili Reliable yang berarti data harus dapat dipercaya. A mewakili, Accurate yang artinya data harus akurat. T mewakili Timely yang bararti data harus tepat waktu. Dan terakhir, A yang mewakili Accessible yang berarti mudah diakses.

"Senada dengan Gubernur, data yang baik namun susah diakses maka akan susah juga ke depannya. Hal yang lebih penting lagi adalah penjelasan data itu sendiri," ujarnya.

Ia memaparkan perbaikan data sangat penting. Sesuai dengan prinsip CRATA. Contohnya ada beberapa data yang tidak diperbaharui. Tidak sesuai waktunya. Tidak sesuai jadwalnya. Tidak sesuai cakupannya.

“Ini, menurut saya, perlu jadi perhatian,” ujarnya.

Tak hanya itu, koordinasi antar instansi sangatlah penting. Karena data tersebar di manapun. Bank Indonesia, secara umum, membagi data dari BPS dalam dua kategori. Data umum dan data sektoral.

“Data umum bisa dilakukan oleh BPS. Data sektoral dilakukan oleh instansi tertentu. Misalnya data perbankan atau moneter. Itu yang bisa melakukannya hanya Bank Indonesia. Maka dari itu, koordinasi sangat penting. Untuk mengisi data-data yang diperlukan,” ujarnya.

Prijono menyatakan pihaknya sangat menyambut baik akan keterbukaan data yang menyangkut instansinya. Namun disisi yang lain untuk data yang bersifat rahasia, pihaknya tidak akan membukanya.

“Intinya, ada data-data yang tidak perlu diketahui publik dan ada juga yang boleh diakses publik. Ada data tertentu untuk kepentingan internal saja sebagai dasar nantinya bisa membuat kebijakan bagi instansi,” ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved