Manggala Agni Launching Patroli Terpadu dan Posko Pencegahan Karhutla Tahun 2019

Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Kalimantan melalui Manggala Agni Daerah Operasi

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Nur Imam Satria
Launching Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2019 oleh BPPIKHL dan Manggala Agni. Jumat (01/03). 

Manggala Agni Launching Patroli Terpadu Dan Posko Pencegahan Karhutla Tahun 2019

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Kalimantan melalui Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Ketapang menggelar rangakain kegiatan sebagai tanda dimulainya Patroli Terpadu dan Posko pencegahan karhutla di Ketapang, Jumat, (1/3/2019).

Patroli terpadu ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya Karhutla.

Kepala Manggala Agni Daops Ketapang, Rudi Windra Darisman mengatakan bahwa kegiatan patroli terpadu tersebut dianggap penting lantaran, berhasil menekan resiko terjadinya karhutla khususnya pada tahun 2015, 2016 dan 2017 yang mana sebaran titik panas atau hotspot dan luas kebakaran terjadi penurunan.

Baca: Federasi Advokat Republik Indonesia Sebut Kalbar Punya Potensi Sangat Besar

Baca: PT Syngenta Gelar Acara Temu Tani Pengguna Pestisida Terbatas di Senakin

Baca: Kapolresta Pastikan Parkir Peserta MRSF Gratis

"Kegiatan launching patroli terpadu dihadiri anggota Satbinmas Polres Ketapang, anggota Kodim 1203, Perwakilan masyarakat dan para anggota Manggala Agni Daops Ketapang," katanya.

Rudi melanjutkan, dalam pelaksanaan patroli terpadu ini ada beberapa tugas yang dilakukan mulai dari berkoordinasi dengan para pihak dilapangan, melakukan pembinaan masyarakat peduli api untuk melakukan patroli mandiri di lingkungan masing-masing, mendatangi sasaran penting dan sosialisasi tentang bahaya karhutla.

Selain itu, tugas patroli terpadu tersebut juga untuk memantau kondisi lingkungan pada titik terbuka untuk mendapatkan pandangan terluas.

Dan mengantisipasi kebakaran seperti pemadaman dini jika ditemukan kejadian kebakaran, melaporkan posisi (tracking) dan mengumpulkan informasi dari sasaran patroli berupa potensi sumber daya dan kondisi sosial ekonomi serta lahan yang akan dibuka.

"Pada dasarnya patroli ini memiliki prinsip dasar yakni kehadiran kehadiran petugas langsung dilapangan, kerjasama antara manggala agni, tni, polri dan masyarakat serta terpenting komunikasi bersama dalam mensukseskan patroli terpadu ini," jelasnya.

Kemudian Rudi mengatakan, pada tahap pertama ini patroli terpadu akan dilakukan dibeberapa lokasi sasaran seperti di Desa Kemboja dan Pulau Kumbang Kabupaten Kayong Utara, Desa Kuala Tolak, Tempurukan, Sungai Besar, Sungai Nanjung, Bangkal Serai dan Kendawangan Kanan di Kabupaten Ketapang.

"Dalam pelaksanaannya di tiap lokasi sasaran tersebut akan ada 2 petugas manggala agni, 2 orang masyarakat desa dan masing-masing 1 personil TNI dan Polri," terangnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved