CMI Wujudkan Komitmen Pemberdayaan Masyarakat Lokal, Tenaga Kerja Didominasi Putra Putri Kalbar

Dengan dasar hukum tersebut, CMI konsisten memberi ruang besar bagi putra-putri daerah untuk berkarya di sektor pertambangan. 

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
DOK CMI
PEREKRUTAN TENAGA KERJA - PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui perekrutan tenaga kerja. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG -  PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui perekrutan tenaga kerja.

Hingga 2025, tenaga kerja di dua site operasional, yakni Site Air Upas dan Site Sandai, didominasi oleh putra-putri daerah yang berasal dari Kalimantan Barat. 

Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), khususnya Pasal 125, yang mewajibkan perusahaan pertambangan mengutamakan tenaga kerja lokal. 

“Penerimaan tenaga kerja di CMI bukan sekadar kebutuhan operasional, melainkan juga menjalankan amanat undang - undang. HRGA berkewajiban memastikan tenaga kerja lokal mendapat prioritas, sehingga manfaat keberadaan perusahaan benar-benar dirasakan oleh masyarakat sekitar,” ujar Manager HRGA CMI, Junaidi Giantoro. 

Rekrutmen tenaga kerja di CMI berlandaskan Pasal 125 UU Minerba yang menegaskan bahwa pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tetap bertanggung jawab, pelaksana jasa pertambangan harus berbadan usaha, koperasi atau perorangan yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan Menteri, serta adanya kewajiban untuk mengutamakan tenaga kerja lokal. 

Dengan dasar hukum tersebut, CMI konsisten memberi ruang besar bagi putra-putri daerah untuk berkarya di sektor pertambangan. 

Hingga saat ini, Site Air Upas mencatat 371 karyawan internal, dengan 78 persen (288 orang) merupakan tenaga kerja lokal. 

Dari jumlah tersebut, 72 persen, berasal dari Kabupaten Ketapang dan 49 persen dari Ring 1 atau wilayah terdekat dengan area operasi. 

Sementara di Site Sandai, terdapat 243 karyawan internal, dengan 71 persen (172 orang) berasal dari Kalimantan Barat, terdiri dari 110 orang dari Kabupaten Ketapang dan 66 orang (60 persen) dari Ring 1. 

Bagi masyarakat lokal, kesempatan bergabung di CMI memberikan makna lebih dari sekadar pekerjaan. Banyak karyawan merasa bangga karena bisa berkontribusi langsung dalam pembangunan daerahnya sendiri. 

Dengan adanya dukungan dari perusahaan, mereka dapat lebih percaya diri dalam mengembangkan kemampuan, sekaligus membawa dampak positif bagi keluarga dan lingkungan sekitar. 

Selain itu, perekrutan lokal menjadi ruang bagi generasi muda Kalimantan Barat untuk membuktikan potensi mereka.

Melalui program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang konsisten diberikan perusahaan, para karyawan memiliki kesempatan untuk terus bertumbuh. 

Hal ini menciptakan optimisme baru bahwa tenaga kerja lokal mampu bersaing di sektor pertambangan, sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di wilayahnya. 

Lebih jauh, CMI juga melihat pentingnya keterlibatan masyarakat dalam jangka panjang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved