Diskes Mempawah Catat 48 Kasus DBD, Mukhtar: Belum Ada Yang Meninggal

Awal Tahun 2019 merupakan Siklus 5 tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD), Diskes mencatatat 48 kasus DBD.

Penulis: Ramadhan | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DAVID NURFIANTO
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian saat ditemui Tribun di Ruang Kerjanya Kantor Diskes Kabupaten Mempawah, Jalan R. Kusno, Tengah, Mempawah Hilir, Kamis (28/2/2019). 

Diskes Mempawah Catat 48 Kasus DBD, Mukhtar: Belum Ada Yang Meninggal

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Awal Tahun 2019 merupakan Siklus 5 tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD), Diskes mencatatat 48 kasus DBD.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian menyebutkan bahwa berdasarkan data sudah ada 48 kasus DBD, namun belum ada yang sampai meninggal.

"Sudah ada 48 kaus DBD, namun sampai saat ini belum ada laporan pasien yang meninggal," ujarnya saat ditemui Tribun di Ruang Kerjanya Kantor Diskes Kabupaten Mempawah, Jalan R. Kusno, Tengah, Mempawah Hilir, Kamis (28/2/2019).

Baca: Kompol Syarifah Salbiah: Program Save Our Student Paket Lengkap Dari Police Goes To School

Baca: Jumlah SMA di Kabupaten Ketapang

Baca: Sekarang Bisa Ubah Tanda Centang Biru WhatsApp Jadi Emoticon Lucu, Begini Caranya!

Mukhtar mengatakan kasus ini merata se-Kabupaten Mempawah, yang terbesar di Kecamatan Anjongan. Dimana disana ada 10 kasus DBD, namun telah ditangani.

"Semua kasusnya merata, namun memang di Kecamatan Anjongan yang paling besar kasusnya," imbuhnya.

Untuk penanganan, Mukhtar menjelaskan pihaknya akan mengumpulkan pengelola program DBD, serta kepala Puskesmas.

"Tanggal 5 Maret kita akan panggil pengelola program DBD, serta kepala Puskesmas. Untuk memberikan pengarahan, biar lebih agresif mengadakan penyuluhan," terangnya.

Mukhtar menegaskan jika ada kasus pihaknya langsung melakukan penanganan, dengan fogging.

"Disamping itu, kita juga minta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas, yang bisa menjadi sarang nyamuk berkembang," tutup Mukhtar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved