Satu Keluarga Korban Ledakan

Penjelasan Dokter Bedah RSUD Rubini Mempawah Soal Satu Keluarga Jadi Korban Ledakan Kompor Gas

da tiga korban luka bakar yang masuk dan telah kita berikan penanganan pertama, namun pihak keluarga meminta di rujuk ke RS Harapan

Penulis: Ramadhan | Editor: Rihard Nelson Silaban
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/David Nurfianto
Dokter Ahli Bedah RSUD dr. Rubini Mempawah, dr. Elit Irawan, Sp.B saat di jumpai Tribun di RSUD dr. Rubini, Selasa (26/2/2019). 

Penjelasan Dokter Bedah RSUD Rubini Mempawah Soal Satu Keluarga Jadi Korban Ledakan Kompor Gas

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Satu Keluarga jadi korban ledakan kompor gas di rumahnya, RT007/002 Dusun II, Desa Pak Bulu, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah.

Dikabarkan korban luka bakar tersebut dirawat di RSUD dr. Rubini Mempawah.

Saat dikonfirmasi, Dokter Ahli Bedah RSUD dr. Rubini Mempawah, Dokter  Elit Irawan, SpB membenarkan bahwa ada tiga korban ledakan kompor gas yang masuk, namun telah dirujuk ke RS Harapan Bersama Singkawang.

"Iya benar ada tiga korban luka bakar  yang masuk dan telah kita berikan penanganan pertama, namun pihak keluarga meminta di rujuk ke RS Harapan Bersama Singkawang," ujar Elit saat dijumpai Tribun di RSUD dr. Rubini, Selasa (26/2/2019).

Baca: BREAKING NEWS - Kompor Gas Meledak Bakar Satu Keluarga, Bocah 2 Tahun, Kakak, dan Ibunya Jadi Korban

Baca: BREAKING NEWS - Lapas di Kalbar Over Kapasitas Sampai 2.930 Warga Binaan

Baca: BREAKING NEWS - Kapolri Jenderal Tito Karnavian Tiba di Polda Kalbar, Gubernur Sutarmidji Menyambut

Baca: Komisi Informasi Kalbar Terima Kunjungan PPID Utama Kapuas Hulu

Terkait grade luka bakar, Dokter Elit menjelaskan bahwa ketiga korban mengalami luka bakar dengan grade 40-50 persen.

"Kita sudah lakukan resusitasi cairan, untuk mengganti cairan yang hilang dan pada pagi ini dijadwalkan untuk operasi. Namun pihak keluarga memiliki pertimbangan lain, dan meminta pasien dirujuk," ungkapnya.

Untuk diagnosa awal, Dokter Elit menuturkan pasien dicurigai mengalami trauma inhalasi, namun setelah dilakukan tindakan dan observasi diruangan airway (jalan napas-red) pasien masih dalam keadaan normal.

"Karena trauma inhalasi ini menyebabkan airway bermasalah, namun seteleh di lakukan tindakan dan observasi diruangan airwaynya bagus," paparnya.

Dokter Alit menegaskan pihaknya sendiri akan melakukan tindakan debridemen (operasi-red), namun memang pihak keluarga meminga di rujuk.

"Debridemen ini untuk melakukan skingraft, kita ambil kulit lain. Untuk di pasang pada kulit yang terkena luka bakar," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved