Dewan Minta Kapolsek Pontianak Barat Yang Baru Rangkul Masyarakat dan Pemerintah

Wakil Ketua I DPRD Kota Pontianak, Dr Firdaus Zar'in mengatakan tingginya angka kriminalitas khususnya pencurian di Kecamatan Pontianak Barat

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Madrosid
TRIBUPONTIANAK.CO.ID/CLAUDIA LIBERANI
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak sekaligus Ketua DPD BKPRMI Kota Pontianak, Firdaus Zarin 

Dewan Minta Kapolsek Pontianak Barat Yang Baru Rangkul Masyarakat dan Pemerintah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua I DPRD Kota Pontianak, Dr Firdaus Zar'in mengatakan tingginya angka kriminalitas khususnya pencurian di Kecamatan Pontianak Barat tidak terlepas dsri masalah sosial budaya.

"Kriminallitas itu tidak terlepas dari masalah sosial budaya, dimana sosial tadi didalamnya ada perilaku masyarakat yang berkaitan juga dengan tingkat ekonomi," ujarnya saat dihubungi Tribun Sabtu (23/2/2019).

Sebelumnya, Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir menyampaikan bahwa kasus pencurian di Pontianak Barat adalah yang paling tinggi dibanding Kecamatan lainnya di Kota Pontianak.

Baca: VIDEO: Histeria Fans K Pop Meriahkan Acara MRSF di Transmart Kubu Raya

Baca: VIDEO: Penampilan Cakra Band Polda Kalbar

Baca: VIDEO: Penampilan Peserta Pertama Lomba Akustik MRSF

Dr Firdaus Zar'in mengatakan, kriminal seperti pencurian, kebanyakan mereka yang melakukan itu dari sisi ekonomi sosial menengah kebawah.

Ia tak menampik bahwa memang di Kecamatan Pontianak Barat jumlah kejadiannya lebih banyak dari Kecamatan lainnya di Kota Pontianak namun belum tergolong meresahkan.

Jika dibanding pencurian kata dia, yang lebih meresahkan adalah kasus narkotika sebenarnya, meski frekuensi kejadiannya tinggi, kami di Pontianak Barat belum merasa diresahkan.

"Trend kejadian ini jangan sampai meningkat, inilah tugas Kapolsek yang baru, yang juga harus bekerjasama dengan pemerintah setempat mulai dari masyarakatnya, RT, RW, Desa atau Lurah, Kecamatan, sampai tingkat yang lebih tinggi," ujar Dr Firdaus.

Ia mengatakan, jika kita bandingkan dengan jumlah personel anggota Polsek Barat dengan luasnya Kecamatan Pontianak Barat dengan empat kelurahan tentunya ini harus berimbang.

"Masyarakat yang saya sebutkan tadi juga harus berperan aktif, minimal di lingkungannya masing-masing," tegasnya.

Menurut Dr Firdaus, tingginya angka kriminal khususnya pencurian di Pontianak Barat jika dikaitkan dengan lapangan pekerjaan sebenarnya berhubungan langsung dengan penyedia lapangan pekerjaan itu sendiri, baik itu oleh pemerintah maupun masyarakatnya.

Namun masyarakat ini cenderung mencari jalan pintas kata dia, daripada mereka berusaha, berjualan dan sebagainya mereka memilih mencuri.

Mereka yang mencuri itu menurutnya kebanyakan bukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun hasilnya digunakan untuk membeli narkotika.

"Solusinya, dengan jumla personel Polsek Pontianak Barat yang terbatas, dan harus menjaga keamanan di empat kelurahan yang cukup luas itu tidak seimbang," ujarnya.

Dr Firdaus mengatakan, makanya perlu ada kerjasama antara pihak kepolisian, masyarakat dan pemerintah setempat harus proaktif dalam menutup peluang-peluang kriminalitas.

"Kapolsek itu tidak boleh hanya diam di kantornya, dia harus sering terjun ke masyarakat agar mengetahui keluhan-keluhan di lapangan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved