Hasilkan 8 Judul Penelitian Tahun 2018, Balitbang Kalbar Harap Berguna Bagi Kemajuan Masyarakat
Semoga bisa dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya saat diwawancarai di Kantor Balitbang Provinsi Kalimantan Barat
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Tri Pandito Wibowo
Hasilkan 8 Judul Penelitian Tahun 2018, Balitbang Kalbar Harap Berguna Bagi Kemajuan Masyarakat
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Delapan judul penelitian dihasilkan oleh para peneliti dan perekayasa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan pakar ahli dan akademisi sepanjang tahun 2018.
Penelitian dilakukan terhadap bidang-bidang kehidupan manusia diantaranya sosial, lingkungan, ekonomi, budaya, kelautan, pertanian, peternakan dan perkebunan.
Delapan judul penelitian itu yakni pertama, Model dan Strategi Pengembangan Produk Ternak dalam Rangka Mendukung Program Swasembada Produk Ternak di Kalimantan Barat oleh Achmad Nasar Setia Budi, Ahmad Tohardi dan Arifin.
Kedua, Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove oleh Reny Rianti, Ida Rochmawati dan Emi Roslinda.
Baca: Honda dan Strategi Motor Bagikan 500 Payung di Acara Cap Go Meh Singkawang
Baca: Anggota DPRD Sanggau Komentari Rekrutmen Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Baca: Hasil Akhir Bhayangkara FC Vs PSIS Semarang, Gol Spektakuler Salles di Penghujung Laga
Baca: Menpar RI Harap Singkawang Miliki Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Ketiga, Identifikasi Kelompok-Kelompok Suku Dayak di Kalimantan Barat oleh Edy Agustinus, Albertus, dan Donatinaus. Keempat, Dampak Sosial Pembangunan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah oleh Junaidi, Ngusmanto, dan Bima Sujendra.
Kelima, Strategi Pengembangan Kebun Raya Sambas oleh Dwi Septiyarini, Pramushinta Arum Pynanjung dan Giska Hediyanti. Keenam, Model Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Melalui Kearifan Lokal di Kalimantan Barat oleh Resky, Fathul Yusro dan Indah Budiastutik.
Ketujuh, Peluang UMKM/IKM dalam Memproduksi Produk Hilir Karet di Kalimantan Barat oleh Rudy Setyo Utomo, Tri Wahyudi, Marcelina dan Iwan Yusiardi. Kedelapan, Rendemem Bawang Merah pada Tanah-Tanah di Kalbar oleh Rudy Setyo Utomo, Dina Omayani dan Achmad Nashar Setyabudi.
Baca: Foto-foto Pembukaan Pawai Naga dan Barongsai Ditandai Pelepasan Burung Merpati Oleh Seluruh Tamu VIP
Baca: Foto-foto Karnaval Pada Gelaran Cap Go Meh 2019 di Jalan Diponegoro Singkawang
Kepala Balitbang Provinsi Kalbar Agatho Adan berharap hasil penelitian yang dilakukan itu dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing di lingkungan Pemprov Kalbar.
“Semoga bisa dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya saat diwawancarai di Kantor Balitbang Provinsi Kalimantan Barat, Jalan dr Sutomo, Kota Pontianak, Selasa (19/2/2019).
Penelitian yang dilakukan oleh pihaknya sepanjang 2018 beracuan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalbar Tahun 2013-2018. Penelitian itu berdasarkan arah yang jelas guna menunjang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemprov Kalbar.
“Jadi, tidak dilakukan sesuka hati. Sudah sesuai RPJMD 2018-2018,” katanya.
Baca: Kuasa Hukum SS Tanggapi Laporan Penipuan Atas Kliennya
Baca: PT Sampoerna Bantu Korban Banjir di Tiga Dusun di Kuala Behe
Sejauh ini, ia menilai hasil-hasil penelitian Balitbang Kalbar belum dimanfaatkan secara optimal oleh Pemprov Kalbar. Ia sadari kondisi itu berakibat pada belum terdengarnya fungsi dan peran Balitbang Provinsi Kalbar.
“Sekarang kita membangun supaya gaungnya ada sesuai harapan Pak Gubernur Kalbar,” terangnya.
Agatho memastikan Balitbang Kalbar akan terus berupaya hasilkan penelitian-penelitian guna kemajuan Kalbar ke depan. Pada tahun 2019, pihaknya merencanakan beberapa judul penelitian terhadap berbagai isu strategis yang ada di Kalbar. Beberapa isu strategis itu tentunya menjadi fokus.
“Kita akan meneliti penyakit rabies. Kemudian, kawasan perbatasan, pertanian dan kemiskinan,” tukasnya.