Bebaskan Nelayan dan Petani dari Oknum Pengusaha, Ini Langkah Bupati Citra

Bupati Kayong Utara, Citra Duani mengatakan, para petani dan nelayan sebenarnya mempunyai keahlian.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
Humas Pemkab Kayong Utara
Bupati Citra Duani 

Bebaskan Nelayan dan Petani dari Oknum Pengusaha, Ini Langkah Bupati Citra

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Bupati Kayong Utara, Citra Duani mengatakan, para petani dan nelayan sebenarnya mempunyai keahlian.

Hanya saja, selama ini, Pemerintah Kabupaten belum menempatkan mereka sebagai masyarakat yang ahli dan berpengalaman.

Seharusnya, kata Citra, yang menikmati keuntungan memadai adalah petani dan nelayan.

Baca: Bela Ketum PA 212 Slamet Maarif, Dewan Pengarah BPN Fadli Zon: Jangan Kriminalisasi

Baca: Bupati Sambas Buka Turnamen Sepakbola di Desa Kuale Pangkalan Keramat

Baca: Pastikan Situasi Pemilihan Kondusif, Kapolsek Cek Lokasi TPS Dusun Kobi Desa Belitang Dua

"Tapi selama ini terbalik, mereka selalu dijadikan kuli atau budak dari pengusaha-pengusaha yang ada, pengusaha lokal maupun pengusaha luar," kata Citra di Pendopo Bupati, Sukadana, Senin (11/2/2019).

Bupati yang baru dilantik pada September 2018 ini lantas mengungkapkan, para petani dan nelayan selama ini memang difasilitasi kebutuhan hidupnya oleh oknum pengusaha.

Akan tetapi, para petani dan nelayan harus rela menjual hasil kerjanya kepada oknum tersebut dengan harga murah, bahkan di bawah harga pasar.

Oleh karenanya, Citra berjanji akan berupaya membantu petani dan nelayan agar mandiri, supaya tidak bergantung lagi pada oknum tersebut.

"Maka kita menggandeng perbankan, pengusaha besar yang ada di sekitarnya, pengusaha apapun, supaya ada yang jadi bapak angkat. Perbankan bisa membantu permodalan dan dibina, kalau perlu ada pendamping," imbuh Citra.

Kata Citra, kedepan harus ada pupuk bersubsidi untuk petani. Sementara, untuk nelayan harus ada sarana transportasi dan alat tangkap yang memadai.

Sehingga, para nelayan mempunyai kapal sendiri dan dapat menjual hasil tangkapannya ke pedagang-pedagang besar.

"Karena selama ini nelayan kita menjual ke nelayan-nelayan, pengusaha-pengusaha Belitung. Nah, toke-toke ini mengambil harga rendah, (sementara) dia jual ke Belitung mahal," ujar Citra.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved