Ketua Apindo: Jangan Jadi Negara Yang Manja Selalu Mengharap Subsidi BBM
Penetapan penurunan harga BBM melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM nomor 19 K10/MEM/2019 tentang formula harga jual eceran
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Ketua Apindo: Jangan Jadi Negara Yang Manja Selalu Mengharap Subsidi BBM
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penetapan penurunan harga BBM melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM nomor 19 K10/MEM/2019 tentang formula harga jual eceran untuk jenis Bahan Bakar Minyak Umum jenis Bensin dan Minyak Solar, Minggu (10/2/2019).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak, Andreas Acui Sumanjaya mengatakan Penurunan harga BBM dikarenakan pemerintah melalui Pertamina menyesuaikan harga BBM dalam negeri dengan penurunan harga minyak internasional dan juga nilai tukar rupiah yang membaik.
"Sikap pemerintah ini sudah sesuai dengan mekanisme pasar dimana harga jual BBM tidak berdasarkan subsidi, melainkan mengikuti mekanisme pasar," Ujarnya.
Baca: Hadiri Tabligh Akbar Pontren Al-Muhajirin Rasau Jaya, Wagub Ria Norsan Ingatkan Manfaat Infaq
Baca: Kegiatan Rapat Anggota Tahunan Kopdit CU Khatulistiwa Bakti Tahun Buku 2018
Baca: Kabag Humpro Buka Konfercab XVII HMI Cabang Sintang, Sampaikan Pesan Ini
Dikatakannya, strategi pemerintah mengenai harga BBM sudahlah benar. Dalam pemerintahan Jokowi, kini sudah berhasil melepaskan beban APBN dari subsidi BBM.
Banyak infrastruktur bermanfaat bagi masyarakat terbangun dengan pengalihan dana subsidi BBM ke proyek pembangunan, fasilitas kesehatan dan juga pendidikan.
"Dunia mendukung kebijakan pemerintah yang cerdik dan cermat mengalokasikan penggunaan APBN. Dalam dunia usaha, Penurunan harga BBM tentu disambut baik, namun hal ini tidak serta merta mempengaruhi struktur pembiayaan dalam industri," papar Andreas.
Andreas mengatakan, Fluktuasi harga BBM sudah di perhitungkan secara global dalam rencana pembiayaan perusahaan setiap awal tahunnya dan secara jangka panjang tentu akan meningkatkan daya saing usaha terhadap negara lain.
Dengan demikian, lanjutnya, dunia usaha tentu saja mendukung kebijakan pemerintah soal BBM yang dia sesuaikan harga BBM dunia.
"Kita jangan jadi bangsa yang manja dengan selalu mengharapkan subsidi dari pemerintah, biarkan pemerintah konsentrasi membangun hal hal yang penting sebagai dasar untuk kemajuan Bangsa Indonesia," paparnya.
Hal ini disampaikannya, karena Andreas berharap sudah saatnya Indonesia menjadi bangsa yang rakyatnya dewasa dan tidak menyusui dari kebijakan subsidi pemerintah.