Kondisi Jelang Imlek Tak Seperti Tahun Sebelumnya, Ketua MABT Ketapang: Mungkin Karena Tahun Politik

Tradisi imlek menurut Susilo Aheng, sebenarnya di adopsi dari budaya China. Tradisi itu, kini telah memperkaya khasana budaya Indonesia

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ NUR IMAM SATRIA
Satu diantara Kelenteng di kota Ketapang. 

Kondisi Jelang Imlek Tidak Seperti Tahun Sebelumnya, Ketua MABT Ketapang : Mungkin Karena Tahun Politik

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ketua Majelis Budaya Tionghua, Susilo Aheng menyebutkan terkait lengangnya geliat warga khususnya etnis Tionghua mendekati perayaan Imlek tahun 2019, kemungkinan dikarenakan berbenturan dengan tahun politik.

“Mungkin faktor mau pemilu juga ini. Untuk itu tentunya kepada warga Tionghua khususnya, kita imbau agar selalu selalu mejaga netralitas, dan tetap menjaga keharmonisan antar umat beragama yang sudah terjalin baik selama ini di Kabupaten Ketapang,” ucap Susilo Aheng, saat dihubungi,  Minggu (27/01/2019).

Baca: PLN Area Ketapang : Pemadaman Terjadi Akibat Gangguan di PLTD

Baca: Jelang Imlek, Bawaslu Ketapang Sosialisasi ke Yayasan Dharma Bakti

Baca: Sekda Nilai Kinerja PLN Area Ketapang Tidak Profesional

Tradisi imlek menurut Susilo Aheng, sebenarnya di adopsi dari budaya China. Tradisi itu, kini telah memperkaya khasana budaya Indonesia, dan menjadi bagian dari keragaman bangsa Indonesia.

“Inilah wujud nyata dari kebhinekaan dan pengamalan Pancasila di negara kita. Dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang paling toleran di dunia. Karena berbagai keyakinan atau agama-agama yang diakui negara, dapat hidup berdampingan dengan damai, dan diberi penghormatan yang sejajar tanpa mempersoalkan perbedaan keyakinan satu dengan lainnya,” ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved