Musa: Keberadaan Kopang di Parit Baru Berdampak Negatif bagi Masyarakat Sekitar
Tapi yang jelas adanya kopang membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial di masyarakat setempat.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
Musa: Keberadaan Kopang di Parit Baru Berdampak Negatif bagi Masyarakat Sekitar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA -Kepala Desa Parit Baru, Musa berharap ketika tempat prostitusi kopi pangku (kopang) dibongkar maka dapat diganti dengan aktivitas yang dapat mengidupkan ekonomi masyarakat.
Sebelumnya pemerintah daerah Kubu Raya terus konsen dalam memberantas penyakit masyarakat ini, termasuk di Parit Baru.
"Ketika itu nanti dibongkar kami berharap aktifitas dunia malam atau prostitusi di situ berakhir dan dapat diganti dengan aktifitas yang dapat menghidupkan ekonomi masyarakat," ujar Musa.
Musa mengaku belum pernah mendatangi dan berkoordinasi dengan pemilik usaha di lokasi tersebut.
Baca: Rusak, Sejumlah Kendaraan Besar masih Melintas di Jembatan Sungai Selamat
Baca: Telur Gulung Jajanan Kids Zaman 90s di Kota Pontianak
Pihaknya sudah pernah menyampaikan permasalahan ini kepada pemerintah daerah (pemda) karena ini merupakan kewenangan pemda.
"Sudah pernah kita sampaikan ke pemda, kita belum pernah komunikasi masalah ini ke orang yang mendiami di situ karena bukan kewenangan kita," katanya
Bahkan menurut Musa, aktivitas dunia malam di kopang memang sudah lama menjadi keinginan masyarakat. Dan juga pula pernah mendapat keluhan dari masyarakat adanya keberadaan kafe remang-remang itu.
"Tapi yang jelas adanya kopang membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial di masyarakat setempat. Kita berharap solusi terbaik diberikan pemda kepada orang-orang yang mendiami ruko di situ yakni dalam bentuk pembinaan berupa ketrampilan," harap Musa.