Ruko Berhadapan dengan Masjid, Al-Mohtaseb Tolak Tawaran Pendatang Israel Rp 1,4 Triliun

Saya akan menolak seluruh uang di dunia. Saya tidak akan mengkhianati negara maupun rakyat Palestina.

Editor: Jamadin
YouTube/Middle East Monitor
Abdul Raouf Al-Mohtaseb, menolak tawaran Rp 1,4 triliun dari Israel untuk membeli rumahnya. 

Ruko Berhadapan dengan Masjid, Al-Mohtaseb Tolak Tawaran Pendatang Israel Rp 1,4 Triliun

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Abdul Raouf Al-Mohtaseb bersikeras untuk tidak menjual kediaman dan tanahnya di Kota Hebron, wilayah Tepi Barat. 

Dia menolak tawaran dari penduduk Israel yang ingin membeli rumah dan tanahnya seharga 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,4 triliun).

Al-Mohtaseb mengaku terakhir kali warga Israel itu telah menawarkan uang sebesar Rp 1,4 triliun untuk membeli rumah toko miliknya yang menghadap Masjid Ibrahim di tengah kota di kawasan Al-Sahla, Hebron.

"Saya menolak tawaran sebesar 100 juta dollar AS," kata Al Mohtaseb seperti dikutip Middle East Monitor dari Arabi 21, Sabtu (19/1/2019).

Baca: Edi Kamtono Meminta Kadis Kesehatan Kaji Ulang Kebutuhan Tenaga Kebersihan RS Kota

Baca: Permudah Pelayanan, BPJS Ketenagakerjaan Akan Berkantor di Sekadau

Al-Mohtaseb menambahkan, dirinya tidak akan pernah setuju untuk menjual tanahnya kepada Israel berapa pun jumlah uang yang mereka tawarkan.

"Saya akan menolak seluruh uang di dunia. Saya tidak akan mengkhianati negara maupun rakyat Palestina. Uang itu baik, tetapi hanya jika diperoleh secara baik," tambahnya.

Al-Mohtaseb mengatakan, dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Al-Mayadeen, awalnya dia mendapat tawaran sebesar 6 juta dollar (sekitar Rp 85 miliar).

Setelah menolak penawaran pertama, pihaknya kembali mendapat tawaran sebesar 40 juta dollar (sekitar Rp 570 miliar) dan terakhir 100 juta dollar.

Meski mendapat penawaran yang sangat tinggi, namun dia menekankan tidak akan mengubah sikapnya dan akan tetap menjadi penjaga Masjid Ibrahim.

"Mereka mengatakan kalau saya takut dengan pejuang jihad, saya akan dibawa ke Tel Aviv. Dari sana, saya bisa memilih ke Amerika atau Australia. Tapi saya menolak,"

"Uang itu menyenangkan. Tapi hanya bila halal," ujar Al-Mohtaseb.

Akan tetapi pendiriannya tetap tidak berubah.

"Semakin tinggi penawaran yang datang untuk rumahnya, maka semakin bertambah rasa cinta saya pada Tanah Air saya."

Baca: Hadiri Perayaan Natal Oikumene Dayak Suku Undau, Berikut Pesan Bupati Sintang

Baca: Asyik Nyabu, Polisi Tangkap Seorang Pria Dirumahnya

"Saya hidup dan tumbuh besar di sini, tapi cucu-cucu saya terancam kehilangan tempat ini," kata kakek yang memiliki 20 cucu itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved