Juru Pelihara: Perlu Pembangunan Jalan Setapak Menuju Situs Batu Berlukis

Padahal, situs bersejarah tersebut sudah diakui secara nasional oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Cagar Budaya Batu Berlukis (Rock Painting) di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. 

Juru Pelihara: Perlu Pembangunan Jalan Setapak Menuju Situs Batu Berlukis

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur dinilai belum sepenuhnya memberikan perhatian untuk situs Batu Berlukis (Rock Painting) di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Padahal, situs bersejarah tersebut sudah diakui secara nasional oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Juru Pelihara Batu Berlukis, Asdi mengungkapkan, saat ini yang paling diperlukan ialah pembangunan jalan setapak yang memadai untuk menuju situs.

Baca: Sejumlah Situs Bersejarah di Kayong Utara Sulit Ditetapkan Jadi Cagar Budaya, Ini Kendalanya

Baca: Batu Bertulis Akan Dijadikan Corak Batik Daerah

Baca: Unik! Ternyata Kayong Utara Punya Cagar Budaya Gua Berlukis

Jalan yang ada sekarang ini masih berupa jalan tikus. Saat hujan, jalan menjadi licin dan sulit dilalui. Situs Batu Berlukis terletak di kawasan perbukitan.

"Kalau mau naik kesana kira-kira mendaki bisa sampai dua jam jalan kaki. Ada jalan yang rata, ada juga lewat jalan yang terjal. Paling cepat satu jam setengah lah," kata Asdi saat ditemui di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Jumat (18/1/2019).

Hal-hal lain menurut Asdi yang juga sangat diperlukan antara lain pembangunan toilet.

Kata Asdi, selama ini pengunjung selalu kesulitan mencari tempat saat hendak buang air. Belum ada toilet disana.

Apalagi, jarak antara permukiman penduduk dengan situs Batu Berlukis pun cukup jauh.

"Untuk yang laki-laki sih mungkin masih bisa cari tempat kalau mau buang air kecil. Kalau yang perempuan itu yang susah," ungkap Asdi.

Asdi mengaku sudah sering menyampaikan keluhannya itu lewat laporan yang dikirim setiap bulan.

Keluhan yang sama pun kerap disampaikannya saat menghadiri pertemuan tahunan di Pontianak.

"Tapi sampai sekarang belum juga terlaksana. Kita juga ndak bisa apa-apa kan," imbuh Asdi.

Sebagai Juru Pelihara, Asdi diberi upah senilai Rp 1 juta per bulan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Asdi mempunyai tanggungjawab memelihara serta mengantar pengunjung yang hendak melihat-lihat situs Batu Berlukis.

"Ndak ada lagi tunjangan apa-apa. Hanya itu saja," ujar Asdi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved