Batu Bertulis Akan Dijadikan Corak Batik Daerah

Paulus Misi mengatakan, menurut hasil kajian sejarah batu bertulis tersebut memiliki dua versi...

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIVALDI ADE MUSLIADI
Corak dan tulisan yang terdapat di batu bertulis berukuran raksasa di Dusun Pait Desa Sebabas Kecamatan Nanga Mahap, akan dijadikan corak batik daerah. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sekadau Paulus Misi mengatakan, menurut hasil kajian sejarah batu bertulis tersebut memiliki dua versi.

Pertama, batu tersebut merupakan prasasti peninggalan kerajaan Hindu. Dan ada juga, kata dia, yang mengatakan bahwa batu bertulis tersebut merupakan eksodus pada waktu penjajahan Belanda.

"Tapi pada intinya batu bertulis itu merupakan benda cagar budaya nasional. Dan untuk pemeliharaannya dan anggaran menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dibawah direktorat kebudayaan, jadi Kabupaten hanya bisa mengusulkan," ujarnya kepada Tribun Jumat (29/12/2017).

Baca: Pusdiklat Anggar Mempawah Dukung Pembentukan IKASI Sekadau

Namun, upaya yang dilakukan oleh pihaknya dalam menarik minay para wisatawan juga menjadi prioritas. Seperti melalui wisatawan sejarah.

Akan tetapi, dalam melakukan promosi tersebut, ia mengatakan bahwa masih ada beberapa kendala.

"Agak susah kita melakukan pemugaran, karena disampingnya terdapat kuburan, dan juga kebun karet. Masyarakat tidak mau, jadi sulit pemerintah daerah untuk melakukan itu, sementara anggaran terbatas," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sekadau Isbianto. Bahkan, ia mengatakan bahwa corak tulisan pada batu bertulis itu akan dibuatkan batik daerah.

"Konsepnya sudah ada, kita juga akan menjadikan icon selain Lawang Kuari. Kita usulkan untuk jadikan batik daerah (coraknya). Kalau tidak bisa tahun ini mungkin tahun depan untuk kita launching batiknya tersebut," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved