Kelompok 20 KKM Fisip Untan Adakan Sosialisasi Pendidikan Seksual Pada Anak

Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukur kita pada Allah karena sudah diberikan tubuh yang sempurna.

Penulis: Ramadhan | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DAVID NURFIANTO
Kelompok 20 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Fisip Untan bersama siswa SDN 02 Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Rabu (16/1/2019). 

Kelompok 20 KKM Fisip Untan Adakan Sosialisasi Pendidikan Seksual Pada Anak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kelompok 20 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Fisip Untan mengadakan sosialisasi Pendidikan Seksual pada Anak di SDN 02 Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Rabu (16/1/2019).

Selaku pemateri Ningsih mahasiswa Antropologi  menyampaikan bahwa pentingnya pendidikan ini bagi anak. Yang mana pelajaran atau pemahaman mengenai pendidikan seksual ini menjadi hal yangg harus diketahui sejak dini dan menjadi tugas kita bersama.

Baca: Peduli Warga Binaan, Polisi di Mempawah Berikan Bantuan Bagi Warga Kurang Mampu

Baca: Beberapa Wilayah Kalbar Berpotensi Hujan Petir, Rabu (16/1/2019)

Baca: Jadwal Liga Inggris Pekan 23 - Liverpool vs Crystal Palace, Arsenal vs Chelsea, Man Utd vs Brighton

"Maka dari itu perlunya mengetahui dan memahaminya sebagai bentuk bekal untuk membentengi diri kita agar orang lain tidak dengan  mudah menyakiti dan melecehkan tubuh kita," jelasnya.

Selain itu, lanjut Ningsih adik-adik dapat melatih diri untuk tetap waspada kepada orang asing. Bahkan orang terdekat sekalipun harus tetap waspada dan berani untuk mengatakan tidak.

"Karena tindakan-tindakan yang negatif dapat di lakukan oleh siapapun. Jadi betapa perlunya mengetahui dan memahami hal ini terutama untuk orang tua selaku pendidik pertama untuk anak-anaknya dan tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama," paparnya.

Sebagai pemateri Ningsih berpesan kepada adik-adik untuk tetap waspada dan tegas dalam menjaga tubuh pribadi kita.

"Karena betapa pentingny menjaga tubuh kita selain rasa syukur kita kepada Allah juga bentuk tanggungjawab kita kepada Allah karena sudah di berikan anggota tubuh yang sempurna. Selain itu melatih adik-adik untuk tidak mudah percaya kepada orang asing bahkan kerabat terdekat sekalipun," tutur Ningsih.

Ada beberapa point materi yang di sampaikan oleh Ningsih, pertama pentingnya merawat dan menjaga tubuh kita yang di kasih Allah agar tidak sakit dan kotor.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukur kita pada Allah karena sudah diberikan tubuh yang sempurna.

Kedua pengenalan anggota tubuh dan batasan - batasan, Ia menilai hak ini  sangat penting sekali untuk mengetahui dan memahami betapa berharganya tubuh kita.

"Maka dari itu saya ingin sekali adik-adik dapat mengerti kalau tubuhnya sangat berharga. Sehingga tidak ada orang lain yang menyentuh tubuh pribadi kita selain diri kita sendiri, orang tua dan dokter," ucap Ningsih.

Selain itu, sambung Ningsih menanaman rasa saling menghormati dan menghargai pada adik-adik, untuk tidak menyentuh bagian-bagian yang memang tidak boleh disentuh. Dan mengajarkan bahwa tubuh kita adalah milik pribadi sehingga tidak boleh disentuh orang lain.

"Karena menurut saya setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan apa yang bisa dilakukan terhadap tubuhnya masing-masing dan hak setiap anak harus di jamin dan dilindungi layaknya orang dewasa," ungkapnya.

Selain itu pemateri juga memberikan materi tentang jenis-jenis sentuhan yang terbagi menjadi dua bagian jenis sentuhan yang pertama yaitu sentuhan baik. Yang berasal dari orang tua, teman, sahabat, dan keluarga.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved