Pengaruh Anak Punk Makin Mengkhawatirkan, Dinsos Diminta Tangani Serius

Setelah didata ternyata hasil mengamennya ini untuk dibelikan narkoba. Jangankan anak punk, pengemis yang kita amankan juga memakai narkoba

Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Sejumlah anak punk diangkut Polres Sekadau di Terminal Lawang Kuari, belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribun; Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Sebaran dan pengaruh gerombolan pemuda punk di Kota Pontianak sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Jaringannya ini malah sudah masuk ke berbagai kecamatan.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Pontianak, Edy Haryanto menyebutkan, jika dulu anak punk hanya berkeliaran di kota, saat ini jaringannya sudah menyebar di beberapa tempat di antaranya perempatan lampu merah Pontianak Timur dan Utara.

“Mereka melakukan aktivitas seperti mengamen dan meminta-minta di simpang lampu merah maupun warung-warung yang ada,” kata Edy Haryanto, Senin (14/1/2019).

Delapan anak punk yang damankan di Kantor Satpol PP Kota Pontianak, baru baru ini.
Delapan anak punk yang damankan di Kantor Satpol PP Kota Pontianak, baru baru ini. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SYAHRONI)

Menurut dia perlu adanya pembedaan atau klasifikasi anak jalanan tersebut, karena meski satu paham kadang yang baru hanya ikut-ikutan karena terpengaruh.

"Kita ingin klasifikasi dulu. Yang asal sini kebanyakan umuran anak-anak SMP, kumpulan kecil. Mereka inilah ikut-ikutan dan biasa ‘ngelem’,” kata Edy Haryanto.

Kumpulan yang kecil, lanjut Edi hanya di tempat tinggalnya, misalnya anak-anak SMP. Sedangkan anak punk yang datang ini sebaran asalnya ada yang dari Bandung, Singkawang, Ketapang, dan daerah lainnya.

“Anak-anak punk yang datang dari berbagai daerah menjadikan Kota Pontianak sebagai lokasi titik kumpul, mereka inilah mempengaruhi anak-anak Pontianak,” terang Edi.

Baca: Dua Surat Eni Yulansari yang Ditulis sebelum Bunuh Diri Membuat Ibunya Menangis

Baca: Midji Warning Kepala SKPD, Empat Bulan Musti Benahi Layanan Publik

Mereka membuat kelompok dan hidupnya hanya tinggal di rumah-rumah kosong atau tempat temannya yang orangtuanya tidak harmonis. Inilah fakta yang ditemukan Dinsos Pontianak, anak punk dan anak jalanan ini kalau mereka kumpul dikatakan Edi, lalu memakai narkoba atau ngelem.

"Baru-baru ini yang kita amankan, anak punk yang mengamen. Setelah didata ternyata hasil mengamennya ini untuk dibelikan narkoba. Jangankan anak punk, pengemis yang kita amankan juga memakai narkoba. Jadi uang yang didapatkan dari hasil ngemis dan ngamen itu untuk beli narkoba," ujarnya.

Pol PP dan Dissos Singkawang menertibkan gubuk anak punk di Kawasan Marga Tjhia, Kota Singkawang, Kamis (22/03/2018).
Pol PP dan Dissos Singkawang menertibkan gubuk anak punk di Kawasan Marga Tjhia, Kota Singkawang, beberapa waktu lalu (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HAMDAN DARSANI)

Menurutnya, Dinsos Kota Pontianak berusaha mencegah anak punk masuk di Kota Pontianak bahkan yang masuk banyak yang diamankan dan dikembalikan ke daerah asalnya.

Selain itu, Dinsos sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang ditempatkan di
persimpangan khususnya yang rawan dijadikan lokasi anak punk ngamen. Termasuk di lokasi GOR Sultan Syarif Abdurrahman.

"Setiap lokasi kita tempatkan dua orang Satgas kita ambil dari masyarakat sekitarnya. Satgas ini dibayar Rp75 ribu sehari," jelasnya.

Dikatakannya satgas dan petugas memang masih sangat terbatas sehingga para anak punk masih bisa mencuri-curi kesempatan untuk mengamen di lampu merah.

"Anak punk ini kalau sudah ngumpul, rata-rata melalukkan kejahatan. Ini kita dapatkan karena anak-anak berhadapan dengan hukum (ABH) rata-rata adalah anak punk. Mencuri, jambret dan efek lainnya. Masuklah dia dalam hukum, karena dibawah umur lalu dimasukan dalam PLAT (Pusat Latihan Anak Terpadu)," ujarnya.

Saat di PLAT tentunya diberikan pembinaan baik skil maupun moralnya. Edy berharap setelau keluar dari PLAT mereka tidak ngumpul dengan anak punk lagi. “Tapi masalahnya mereka ini berasal dari keluarga yang tidak harmonis, sehingga sulit terkontrol,” terangnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved