Cemburu, Sigit Bacok Setiono dengan Parang Hingga Terkapar

Menurutnya, kasus penganiayaan itu terjadi di dekat rumah korban atau di jalan Desa Ngadri.

Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Cemburu, Sigit Bacok Setiono dengan Parang Hingga Terkapar
Ilustrasi
Parang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BLITAR -  Sigit (35), bapak dua anak asal Dusun Munggahan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar tega membacok temannya sendiri, Setiono (32).

Pembacokan itu diduga karena cemburu akibat rebutan seorang wanita.

Karena dibacok dengan parang, Setiono (32), bapak satu anak asal Desa Ngandri, Kecamatan Binangun itu, akhirnya terkapar. Sebab, ia mengalami luka bacok yang banyak di kepalanya.

Akibatnya, korban harus dirawat di rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Kesamben. Sementara, pelakunya, Sigit, baru ditangkap di jalan Brongkos, Kecamatan Kesamben, Kamis (10/2) dini hari kemarin setelah kabur lima hari sehabis membacokkorban.

Baca: Bergelar Pangeran Anom, Hery: Pemberian Gelar Termasuk Pengamalan Pancasila

Baca: Cinta Ditolak, Razak Lempar Norlinah dengan Kotoran Manusia

"Saat ini, pelaku sudah kami amankan setelah kabur dengan tanpa tujuan," kata AKP Hartomo, Kapolsek Binangun.

Menurutnya, kasus penganiayaan itu terjadi di dekat rumah korban atau di jalan Desa Ngadri. Itu terjadi Mnggu (4/2) malam lusa.

Ceritanya, pelaku datang berdua dengan temannya, Rio (24), dengan mengendarai sepeda motor.

Awalnya, mereka tak ada masalah apapun, karena kedatangan pelaku itu dengan maksud mengajak nongkrong.

Begitu bertemu korban, mereka nongkrong hingga menjelang larut malam.

Masalah mulai muncul, ketika Nanin (21), seorang wanita yang tak lain teman korban dan pelaku datang.

Ia datang sekitar pukul 23.00 WIB. Entah siapa yang menyuruhnya datang ke tempat nongkrong itu, Nanin yang rumahnya di Desa Ngempul, Kecamatan Binangun, datang dengan mengendarai sepeda motor.

Tak jelas pemicunya, tiba-tiba pelaku terlihat seperti menyembunyikan kemarahannya tatkala melihat Nanin diajak keluar korban dengan dibonceng sepeda motor.

"Meski pelaku tak langsung marah, namun ia tiba-tiba pulang beberapa menit setelah korban keluar. Sementaranya, temannya (Rio) ditinggal di tempat nongkrong yang ada di tepi jalan desa itu," ungkap Hartomo.

Rupanya, pelaku pulang untuk mengambil parang. Sebab, saat kembali ke tempat nongkrongnya itu, ia sudah membawa parang.

Sementara, si korban dengan Nanin belum kembali. Karena belum datang itu, pelaku menelponnya, untuk menyuruh korban cepat kembali.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved