Klarifikasi Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Terhadap Video Kekerasan Yang Dilakukan Siswanya
Haryanto menyebutkan, pihak sekolah sangat menyesalkan sikap dan tanggapan yang memojokkan lembaga sekolah.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Menanggapi video SMK Negeri 4 yang viral di masyarakat, kepala sekolah SMK Negeri 4 Haryanto, ST memberikan klarifikasi yang melibatkan siswanya tersebut, Senin (17/12/2018) di kantor kepala sekolah.
Haryanto menyebutkan, pihak sekolah sangat menyesalkan sikap dan tanggapan yang memojokkan lembaga sekolah.
Baca: Kepala SMKN 4 Pontianak Mengklarifikasi Kronologis Pengeroyokan Antar Siswa yang Viral di Medsos
Baca: Kepala Sekolah Terancam Copot, Polisi Ungkap Akhir Kasus Video Perkelahian Siswi SMKN 4
"Pertama yang kami sikapi adalah untuk masyarakat, kita tidak menyalahkan tetapi lembaga ini diberi masukan dan diberikan saran," ujarnya.
Lanjutnya, seperti komentar yang menanggapi tentang martabat pendidikan, sangat disesalkan karena menilai martabat pendidikan hanya dari satu sisi saja.
Kepala sekolah tersebut merasa kecewa atas sikap-sikap sebagian oknum yang menyudutkan SMK Negeri 4 tersebut dan tidak menanggapi dengan bijak suatu masalah.
Ia pun mengaku, kejadian tersebut merupakan diluar jam sekolah pada hari sabtu di waktu ekskul, dan kejadian tersebut terjadi di bulan Agustus kurang lebih emoat bulan yang lalu.
Viralnya video kekerasan terhadap sesama pelajar itu diakui baru belakangan ini, karena diketahui salah satu temannnya yang memiliki video tersebut menyebarluaskan dari wa hingga ke media sosial lainnya.
Permaslahan kekerasan yang dilakukan siswa-siswa tersebut, merupakan permasalahan remaja pada saat mereka duduk di bangku SMP dan di bawa hingga ke bangku SMK.
"Mereka duduk di bangku sekolah menengah kejuruan ini masih baru, dan saat kejadian itu mereka baru masuk sekolah dua minggu di SMK Negeri 4 ini, " ujar kepala sekolah.
Siswa-siwa tersebut ternyata masih bertetangga di lingkungan rumahnya masing-masing dan diketahui bahwa mereka masih tinggal di dalam satu gang.
Namun, permasalahn ini sudah mendapatkan titim terang bahwa antara pelaku dan korban sudah lama damai.
Untuk memastikan kebenaran tersebut, pihak sekolah juga sudah mendatangi rumah masing-masing siswanya, dan memastikan bahwa sebenarnya mereka sudah berdamai.
Pengaruh media sosial, tutur kepala sekolah tersebut "memang sangat cepat". Apalagi saat ini di era teknologi, suatu video yang tidak dikonfirmasi pasti akan banyak menuai kecaman berbagai pihak.
Kepala sekolah tersebut juga menyadari, bahwa sekolah yang ia pimpin merupakan strata menengah kebawah. Dalam artian, bimbingan dan pengawasan memang menajadi tanggung jawab pihak sekolah.
Dalam upaya pertanggung jawaban tersebut, pihak sekolah juga sudah melakukan berbagai upaya demi pembentukan karakter anak yang lebih baik, pungkasnya.