Diduga Ada Masalah Keluarga, Pria 42 Tahun di Segedong Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Selanjutnya Personel Polsek Segedong menghubungi pihak Puskesmas Segedong
Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
Laporan wartawan Tribun Pontianak, Ferryanto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Diduga ada masalah keluarga, seorang pria berinisial AF (42) di temukan gantung diri di rumahnya, Selasa (4/12/2018).
Humas Polres Mempawah, Brigpol Slamet Riadi, mengungkapkan bahwa, korban bunuh diri ini merupakan warga Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.
Korban di temukan pertama kali oleh Kak ipar korban yang bernama Masita (38) yang berkebutuhan khusus, ia berteriak - teriak, sehingga membuat tetangga berdagang.
Baca: Tiga Bulan Jabat Gubernur, Sutarmidji Lunaskan Rp267 Miliar Utang Provinsi Pada Kabupaten dan Kota
Dengan bahasa isyarat, ia menyampaikan bahwa ada seseorang yang bunuh diri di rumah.
"Kemarin, sekira pkl. 09.20 wib kakak ipar korban yg berkebutuhan khusus ( bisu ) an. Sdri. Masita, Perempuan, 38 thn, alamat : Sui. Roan Rt. 009 Rw. 001 Ds. Peniti Besar Kec. Segedong Kab. Mempawah berteriak-teriak di luar rumah dan tetangga sekitar yang mendengar teriakan langsung mendatangi dan dengan bahasa isyarat menjelaskan bahwa " ada mayat gantung diri diatas rumah," tutur Slamet.
Seorang tetangga bernama Acong, langsung naik ke atas rumah dan mendapati Korban AF sudah tergantung pada bagian lehernya di salah - satu ruangan atas, dengan menggunakan seutas tali tambang.
Kemudian, sekitar pukul 09.40 WIB personil Polsek Segedong menerima informasi dari masyarakat terkait adanya orang gantung diri, dan mendatangi TKP serta melakukan olah TKP, yang mendapatkan korban bunuh diri seorang laki-laki tergantung di gelegar atap rumah dengan menggunakan tali tambang warna hijau.
Baca: Cuaca Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya Terpantau Cerah
Baca: Badko HMI Kalbar Dukung Program Satu Data Pemerintah Provinsi
Korban menggunakan celana jeans warna hitam tanpa mengenakan pakaian.
Selanjutnya Personel Polsek Segedong menghubungi pihak Puskesmas Segedong, setibanya petugas puskesmas, korban langsung diturunkan dan dibawa ke Puskesmas Segedong untuk dilakukan visum dan pihak keluarga menolak utk dilakukan autopsi.
Dari pemeriksaan saksi, bahwa sebelum ditemukannya korban, sekitar pukul. 07.00 wib saksi, Samsudin ( 27) bertemu dengan korban di Pasar Segedong, mengantarkan nya ke rumah Mertua Korban ( TKP ) dan selama dalam perjalanan tidak ada keluh kesah yang di utarakan oleh korban.
Dari hasil visum, korban murni bunuh diri, karena ada tidak ada tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban, serta ada beberapa tanda - tanda yang memang di temukan pada korban bunuh diri dengan gantung diri pada tubuh korban.
"Tidak ada ditemukannnya tanda-tanda bekas penganiayaan / kekerasan, dan dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan Autopsi dan menerima korban meninggal dengan cara gantung diri,"jelas Slamet.