2 Siswi Tewas Tenggelam

Dua Siswinya Tewas Tenggelam, Ini Penjelasan Kepala MTSN 2 Mempawah

Iapun mengaku bahwa dirinya sangat terkejut dengan kejadian tersebut ketika di beritahu bahwa ada siswinya yang tenggelam.

Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Kepala MTSN 2 Mempawah Rildwan saat di temui Tribun,Rabu (28/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak,  Ferryanto

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH -  Kepala MTSN 2 Mempawah Rildwan mengatakan bahwa pihaknya memulangkan awal para siswa dan meniadakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka hari berkabung di MTSN 2 atas kehilangan yang di alami pihaknya, Rabu (28/11/2018).

Terkait dengan dua siswinya yang tewas tenggelam, Rildwan membenarkan bahwa terdapat sekitar lebih dari 50 siswa, Selasa (27/11/2018) kemarin pergi kelokasi Galian Tambang.

"Siswa nya itu ndak salah sekitar 50 lebih, 2 kelas, kelas 7 itu ada 4 lokal sampai D,"ungkap Rildwan.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi bersama dengan seluruh guru untuk menelusuri hasil kronologis kejadian menyedihkan tersebut. Rabu (28/11/2018).

Baca: Hasil PSS Sleman Vs Kalteng Putra Leg 2 Semifinal Liga 2, Ini Video Cuplikan Gol Gonzales

Rildwan yang mengaku baru 1 tahun menjadi Kepala MTS ini mengatakan bahwa dirinya sebelum kejadian ini, ia belum pernah mengunjungi lokasi dimana para siswa ini mengambil nilai berenang.

Iapun mengaku bahwa dirinya sangat terkejut dengan kejadian tersebut ketika di beritahu bahwa ada siswinya yang tenggelam.

Terkait izin kepada dirinya untuk membawa serta murid keluar sekolah, Rildwan masih belum dapat menjelaskan seluruh nya, ia mengatakan pihaknya masih akan melakukan rapat dengan dewan guru terkait izin guru yang bersangkutan ke pihak sekolah dan orangtua.

"Kalau itu pada awalnya disini ada guru piket, lalu ada Waka Kurikulum, sebelum sampai ke saya dia harus sampaikan ke guru piket terlebih dahulu, karena tadi baru di rembuk, mudah - mudahan bisa di informasikan,"tutur Rildwan.

Baca: Mayat Pria Ditemukan Terapung di Sungai Kapuas Sintang, Ini Dugaan Penyebab Kematiannya

Iapun tak mengetahui alasan mengapa guru berinisial M yang kini di amankan pihak kepolisian membawa anak - anak ke lokasi bekas galian untuk mengambil nilai berenang.

"Yang tau beliau ini (guru olah raga yang di amankan kepolsian), beliau semua yang ngurusnya ini dilapangan, kalau olah raga biasanya dilapangan,"katanya.

Namun, ia menjelaskan bahwa biasanya bila mana ada pengambilan nilai untuk keluar sekolah, maka pihak sekolah akan melampirkan ijin ke pihak orang tua siswa.

"Kalau untuk keluar, biasanya ada ijin dari orang tua, kalau sifatnya luar biasa, ijin orang tua, harus SOP nya ada, mau dibawa kemana, jumlahnya berapa, begitu,,"ujarnya.

"Kadang - kadang kalau kayak Waka Kesiswaan kalau dia bawa anak - anak ke Pabrik pakai mobil, ada ijinnya, cuman kalau sekarang ini ijinnya sudah di buat atau tidak, masih belum rampung pembicaraan kami,"katanya.

Baca: Bupati Landak Lantik Pejabat Administrator, Tonton Videonya

Ia mengklaim bahwa dalam setahun dirinya memimpin MTS ini, baru kali ini dirinya mengetahui bahwa guru yang bersangkutan membawa siswa siswi kelokasi kolam bekas galian tambang untuk berenang.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved