Harga Karet dan Sawit Turun, Ini Yang Dilakukaan Pemerintah

Itu sedang dirumuskan oleh Presiden untuk saat ini, memecahkan persoalan dua komoditas yang saat ini menjadi kebutuhan yang luar biasa

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ BELLA
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menurunnya harga sawit, merupakan persoalan yang dihadapi oleh Kalimantan Barat, sebagai satu diantara Provinsi dengan sawit sebagai komoditas andalan.

Untuk menghadapi person tersebut, penerapan skema B20 (Biodiesel 20 persen) menjadi solusi yang dicanangkan pemerintah.

Dikutip dari laman Kompas.com, dengan skema ini, pemerintah memberlakukan campuran biodiesel 20 persen untuk BBM public service obligation (PSO) dan non PSO.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menjelaskan, melalu skema B20 pemerintah berupa mengurangi impor solar, agar bisa meningkatkan atau menggairahkan harga sawit.

Baca: Berikut Peraih Medali Cabor Balap Motor Grasstrack Porprov Kalbar

"Langkah B20 adalah keputusan yang tepat untuk menggantikan solar," kata Moeldoko saat hadir dalam pembukaan Kongres X Hikmahbudhi di Maha Vihara  Maitreya Kubu Raya pada, Sabtu (17/11/2018).

Sedangkan untuk karet, yang juga mengalami penurunan harga, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Menteri PUPR bagaimana agar dapat mengelola karet menjadi bagian untuk kebeutuhan aspal.

"Itu sedang dirumuskan oleh Presiden untuk saat ini, memecahkan persoalan dua komoditas yang saat ini menjadi kebutuhan yang luar biasa," katanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved