Pilpres 2019
BPN Prabowo-Sandi Sebut Terlalu Dini Klaim Yusril dan PBB Dukung Jokowi-KH Ma'ruf
Tim BPN Prabowo-Sandi, Herzaky M. Putra, S.Sos., MM menuturkan terlalu dini jika mengklaim Yusril Ihza Mahendra mendukung Jokowi.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim BPN Prabowo-Sandi, Herzaky M. Putra, S.Sos., MM menuturkan terlalu dini jika mengklaim Yusril Ihza Mahendra mendukung Jokowi.
Deputi Kogasma Partai Demokrat ini pun mengatakan, sah-sah saja Yusril selaku advokat profesional, memilih menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Hanya, ada dua hal yang mesti dipahami. Pertama, Yusril sesuai dengan pernyataannya, bukan bergabung ke tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Yusril hanya menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf Amin. Yusril bertugas mewakili kepentingan hukum Jokowi-Ma’ruf Amin, baik di dalam maupun di luar pengadilan, selaku advokat profesional," katanya, Kamis (08/11/2018) saat dikonfirmasi Tribunpontianak.co.id.
Baca: Tim BKN Telah Datang ke Mempawah, Kepala BKPSDM Pastikan Kesiapan Tes SKD Besok
"Membela pemerkosa, mengutip ucapan Yusril, bukan berarti advokat itu menjadi pemerkosa. Begitu juga dengan menjadi advokat Jokowi-Ma’ruf, tidak otomatis menjadikan Yusril sebagai bagian dari tim pemenangannya," timpal Herzaky.
Direktorat Saksi BPN Prabowo-Sandi ini pun mengatakan, posisi Yusril di Jokowi-KH Ma'ruf Amin bukanlah sebagai ketum PBB.
"Kedua, posisi Yusril di Jokowi-Ma’ruf adalah sebagai advokat, bukan sebagai ketua umum PBB, bukan mewakili PBB. Posisi PBB sendiri baru akan diputuskan dalam rakornas di Desember ini, apakah mengusung capres 01 atau 02," tuturnya.
"Dengan demikian, keliru kalau menganggap Yusril dan PBB sudah bergabung dalam tim kampanye nasional Jokowi. Karena itu gugur juga narasi Yusril memilih Jokowi karena percaya Jokowi lebih baik dan lebih cocok untuk memimpin Indonesia di 2019-2024. Ataupun narasi karena Yusril berkonflik dengan Prabowo," jelas pria asal Kalbar ini.
Maka dari itu, Herzaky menilai terlalu dini jika ada klaim yang menyatakan Yusril dan PBB mendukung Jokowi-KH Ma'ruf di Pilpres.
"Terlalu prematur klaim-klaim seperti ini. Sebaiknya ditunggu setelah PBB secara institusi memutuskan bergabung ke capres 01 atau 02 di bulan depan," katanya.