Ini Alasan Lapas Kelas II Pontianak Ikut Pameran Laboratorium Inovasi Daerah

Kepala Lapas Kelas II A Pontianak, Farhan Hidayat mengatakan partisipasi dalam kegiatan ini untuk memperkenalkan kerajinan warga binaan

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DAVID NURFIANTO
Kepala Lapas Kelas II A Pontianak, Farhan Hidayat saat menjelaskan beberapa Produk Pameran kepasa warga yang berkunjung. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak David Nurfianto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Lapas Kelas II A Pontianak, Farhan Hidayat mengatakan partisipasi dalam kegiatan ini untuk memperkenalkan kerajinan warga binaan kepada masyarakat.

Selain pemberdayaan kepada warga binaan yang saat ini berjumlah sekitar 919 itu, juga berharap bisa mengembalikan fungsi sosial warga binaan ketika kembali ke lingkungan sosialnya.

“Kami ingin memberikan pencerahan kepada masyarakat, bahwa narapidana yang menjalankan hukuman, mereka punya potensi, mereka itu punya kreativitas, punya keahlian,ada nilai positifnya,” ujar Farhan Hidayat kepada Tribun di Pontianak Convention Center, Senin (22/10/2018).

Baca: Bubur Sapi, Menu Sarapan Untuk Anda Penikmat Bubur

Warga binaan ini dilatih oleh instruktur, dimana 1 instruktur membina sekitar 20 orang, pembinaan kerajinan kayu dan rotan sintetis ini, dimulai dari cara membuat pola, memotong bahan dan menganyam menjadi sebuah kerajinan.

"Tikar anyam yang dibuat dari kayu jambon merupakan produk unggulan, dimana tikar ini sudah kita ekspor kemalaysia sejak tahun 2014, jumlah ekspornya tidak menentu, karena produk ini kan seni ya tergantung peminatnya," tuturnya.

Farhan menuturkan tantangan yang dialami ialah dalam proses pembinaan ini ada 3 unsur penting (petugas, narapidana dan masyarakat), dimana petugas sendiri sudah menyiapkan narapidana ketika bebas nanti untuk bisa mandiri.

"Selama ini stigma masyarakat mengenai warga bianaan itu kan buruk, maka dari itu kita ingin membuktikan bahwa mereka punya nilai positif disini," jelasnya

Masyarakat harus mendukung hal itu, jangan membuat stigma bahwa narapidana akan berbuat tindak pidana lagi ketika bebas.

Farhan mengungkapkan Pemerintah juga harus membantu terutama dalam hal pembinaan ini, dimana ketika bebas nanti mereka punya kemampuan untuk mencari nafkah sendiri.

"Seperti kerajinan yang dibuat ini kalau tidak ada pembeli kan susah juga, jika Pemda punya jaringan maka itu akan lebih baik," ucapnya.

Farhan berharap masyarakat dapat meminati hasil karya warga binaan ini, dimana untuk pemasaran sendiri hanya di wilayah Kalbar, pihaknya masih menjajaki wilayah pemasaran produksi indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved