Sering Diperdebatkan, Akhirnya Terjawab Sudah 'Mana Dulu Telur atau Ayam'?
Namun, sains menggunakan prinsip-prinsip biologi evolusioner nampaknya menjadi jalan keluar yang membawa....
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mana yang lebih dulu: ayam atau telur?
Pertanyaan ini sering diidentikkan dengan pertanyaan filosofis yang seolah tak akan bisa terjawab dan hanya menambah pusing saja.
Menurut hasil riset lembaga itu, ayam yang pertama muncul, dan telur ayam menyusul kemudian.
Kok bisa? Mari kita bahas!
TELUR PERTAMA
Telur ditemukan di seluruh kingdom animalia.
Secara teknis, telur hanyalah wadah tempat embrio dapat tumbuh dan berkembang hingga bertahan hidup dengan sendirinya.
Tapi mari kita fokus pada jenis telur burung seperti yang kita kenal sekarang.
Telur pertama kali muncul sekitar jutaan tahun yang lalu.
Sebelumnya, hewan mengandalkan air guna reproduksi.
Mereka bertelur di kolam dan lingkungan lembab lainnya sehingga telur tidak mengering.
Pada titik tertentu, telur jenis baru mulai berkembang.

Setiap selaput memiliki fungsi yang sedikit berbeda, namun mereka semua menjadi satu paket tempat tertutup di mana embrio dapat mengambil nutrisi yang tersimpan dan hidup di dalam telur ini.
Cairan ekstra yang terbungkus dalam amnion, dilengkapi dengan kulit luar yang keras, memberikan perlindungan ekstra juga bagi embrio di dalamnya.
Baca: ZODIAK - Lagi Diterpa Gosip Murahan, Ini Cara Mengatasinya
Baca: 5 Sales Terbaik Home Credit Pontianak Terima Award dari Chief Sales Officer Home Credit Indonesia
Tidak membutuhkan air, telur yang dihasilkan di darat ini berasal dari evolusi panjang binatang tetrapoda (berkaki 4 termasuk burung dan unggas) sejak kira-kira 340 juta tahun yang lalu.
AYAM PERTAMA
Ayam pertama yang ada adalah hasil mutasi genetik yang terjadi di zigot hasil produksi oleh dua proto-ayam.
Ini berarti dua proto-ayam kawin, menggabungkan DNA mereka bersama-sama untuk membentuk sel pertama dari ayam pertama.