Rumah Ramah Rubella, Tempat Berbagi dan Saling Support
sebelumnya Henny juga telah kehilangan anak pertamanya yang mengalami gangguan jantung akibat virus yang sama.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Saling support, adalah hal yang sangat dibutuhkan saat menghadapi dan merawat anak berkebutuhan khusus akibat terpapar virus rubella saat hamil.
Bagi Henni Febrianti, penting untuk saling berbagi dan memberikan dukungan satu sama lain dengan para ibu diluar sana yang memiliki kondisi serupa.
Baca: Sedang Berlangsung, LIVE STREAMING Arema FC vs Persebaya: Skor Masih 1-0, Nonton Di Sini
Saat ini, Amira, putrinya yang menginjak kelas 2 SD, terlahir dengan gangguan dengar yang membuatnha harus menggunakan alat bantu dengar di usia yang masih sangat muda.
Bahkan, sebelumnya Henny juga telah kehilangan anak pertamanya yang mengalami gangguan jantung akibat virus yang sama.
Tidak mudah tentunya, apalagi Amira harus menjalani terapi rutin akibat gangguan dengar yang dialaminya.
Melalu Komunitas Rumah Ramah Rubella, Henny bersama kawan-kawan lain bisa saling support dan saling memberikan saran.
Dibentuk pada akhir Juli lalu, tepatnya pada 31 Juli 2018, ia coba mengumpulkan teman-teman dari komunitas Aku Mendengar dan beberapa kawan diluar Pontianak, seperti Ketapang, Singkawang, Tayan dan daerah lainnya di Kalimantan Barat.
Saat ini, ada sekitar 40 orang yang tergabung, mereka terdiri dari para dokter dan juga orangtua yang anaknya terkena paparan virus rubella saat dalam kandungan.
Baca: Valentino Rossi Start di Barisan Depan MotoGP Thailand 2018
"Yang kita butuhkan saling support, intinya saling mendukung dan cari informasi," katanya.
Selain saling support, melalui komunitas ini mereka juga ingin berbagai kepada kawan-kawan lain agar anaknya tidak mengalami penanganan yang tidak tepat maupun terlambat.
"Paling penting, menyemangati ibu-ibu yang anaknya masih bayi tapi terpapar rubella supaya tidak seperti teman-teman yang terlambat penanganannya," kata Henny.
Karena, apabila sudah diatas usia golden age sudah sulit untuk mengopitimalkan kemampuan sang anak.
Baca: 15 Tim Basket Akan Bersaing di Kejurnas Basket di Pontianak
"Kalau masih dibawa tiga tahun masih bisa, misalnya kalo gangguan dengar, makein anak alat bantu dengar itu sulit dan itu butuh perjuangan," kata ibu dua anak itu.
Lagi-lagi, disinilah fungsi dari komunitas yang menurutnya dapat memberikan semangat saat mendampingi sang anak.