Kisah Pilu Ibu Hamil di Kubu Raya Terinfeksi Virus Rubella, Si Kembar Tak Tertolong

Menurutnya, jika tertular pada ibu hamil dapat menyebabkan Congenital Rubella Syndrom pada bayi yang dilahirkan.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNFILE/IST
vaksin Measles dan Rubella (MR) 

TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Koordinator Komunitas Rumah Ramah Rubella Kalbar, Henni Febrianti, kehilangan dua buah hatinya akibat keganasan rubella.

Dua anak kembar Henni meninggal karena gagal jantung saat berusia 36 minggu.

"Saya ingat banget ketika saya hamil 7 minggu saya kena rubella. Saat hamil itu saya ketemu anak yang kayaknya kena kremut gitu, dia habis demam dan keluar ruam. Selama saya hamil saya pasrah aja, dan memang kedua bayi saya, kebetulan saya hamil kembar, gak ke tolong saat usia 36 minggu meninggal karena gagal jantung," ujar Henni kepada Tribun, Kamis (4/10/2018).

Baca: Rambut di Gagang Cangkul Pencabut Nyawa Ibu Supinah, Ini Pengakuan Tersangka Suheri

Baca: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Cabul Pelajar SD di Jongkong

Henni mengatakan, rubella sangat berbahaya jika tertular pada ibu hamil, dibandingkan tertular pada anak-anak dan orang dewasa.

Menurutnya, jika tertular pada ibu hamil dapat menyebabkan Congenital Rubella Syndrom pada bayi yang dilahirkan.

"Jika tertular pada anak-anak biasanya demam dan ruam yang bisa sembuh namun bahannya jika tertular pada ibu hamil. Bayi yang dilahirkan dikhawatirkan terkena Congenital Rubella Syndrom yang 90 persen mengalami kecacatan seperti tuli, katarak mata, jantung bocor, pengapuran otak ada malah yang sampai cerebal palsy," ujarnya.

Saat kehamilan berikutnya, kenang Henni, anak yang ia lahirkan juga mengalami kecacatan.

"Anak kedua saya pun ternyata kena virus temannya, rubella cytomegallo virus. Ia terlahir dengan gangguan dengar. Jadi, efeknya bahaya sekali. Alhamdulillah anak ketiga dengan perjuangan sehat," tuturnya.

Ia mengatakan, rubella ini sangat mudah sekali menyebar, karenanya sangat penting dilakukan vaksin measles dan rubella ini.

"Rubella ini penyebarannya bisa melalui udara jadi berpapasan saja bisa menular, yang dikhawatirkan itu jika tertular ke ibu hamil dan rata-rata kasusnya seperti itu. Makanya target imunisasi usia 9 bulan hingga 15 tahun, karena virus subur di usia anak-anak dan agar mereka tidak menularkan ke ibu hamil," tuturnya.

Baca: Persib Kehilangan 7 Pemain Bintangnya Melawan Madura United, Gomez Lakukan Ini

Baca: HASIL LENGKAP Liga Europa & Daftar Pencetak Gol, Jagoan Italia Babak Belur

Selain itu ia juga mengatakan dengan vaksin MR juga diharapkan dapat terbentuk kekebalan komunitas.

"Dengan terbentuknya imunitas kelompok maka virus tidak akan dapat bergerak. Namun untuk terbentuknya imunitas kelompok ini maka vaksin MR harus tercapai 95 persen di daerah tersebut," katanya.

Di komunitas Rumah Ramah Rubella, kata Henni, tidak sedikit yang berkonsultasi terkait MR ini.

"Untuk Kalbar yang sudah sharing ke kita ada sekitar 38 orang dan 70 persennya positif Rubella," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved