Berita Video
Petani Disebut Sumbang Angka Kemiskinan Tertinggi, Ini Langkah Yang harus Diambil Pemerintah
Kemudian selain investasi sektor SDM, langkah lain mengatasinya adalah memanfaatkan sektor ini dengan membuat industri sektor pertanian
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Angka kemiskinan di Kalbar merupakan paling tinggi antar provinsi yang ada di Kalimantan. Untuk mengentaskan kemiskinan menurut pakar ekonomi yang merupakan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan, Dr Meiran Pangabean pemerintah perlu melakukan investasi sumber daya manusia (SDM) bahkan investasi ini harus dimulai dari pihak keluarga.
Saat ini tidak adalagi alasan masyarakat tidak sekolah, karena pemerintah telah memberikan subsidi bahkan sampai diperguruan tinggi misalnya program BidikMisi.
Baca: Citra Duani Sebut Ekonomi Masyarakat Belum Tumbuh Maksimal, Ini Penyebabnya
Baca: Timsel Telah Terima 22 Berkas Calon Anggota KPU Pontianak dan Mempawah
"Kemiskinan di Kalbar ini kalau dilihat memang berada di sektor Pertanian dan itu diakibatkan penghasilan tidak tinggi. Jadi karena masyarakat Kalbar lebih banyak kerja di sektor pertanian maka masih relatif banyak masyarakat kita yang berada digaris kemiskinan dan paling tinggi di Kalimantan," ucapnya.
Kemudian selain investasi sektor SDM, langkah lain mengatasinya adalah memanfaatkan sektor ini dengan membuat industri sektor pertanian supaya ada nilai tambah dari hasil pertanian ini.
Pada kesempatan yang sama, Meiran menjelaskan potret kaum millenial rentang umurnya dari 17-37 tahun di Kalbar pada tahun 2017 lalu telah mencapai 41,92 persen dari 4,93 juta penduduk setempat. Kemudian dari angka 2,3 juta angkatan kerja yang bekerja 55 persennya adalah millenial.
Tingkat pendidikan angkatan kerja kita 68,35 persen berpendidikan SMP kebawah dan yang berpendidikan akademi dan S1 hanya 9,1 persen.
Masyarakat miskin Kalbar itu bekerja di sektor pertanian dan dari jumlah angkatan kerja uang ada 49,9 persennya adalah kaum milenial yang bekerja di bidang pertanian.