Gara-gara Posting Ini, Jumadi Kaget dan Prihatin Lihat Status Facebook Gubernur Sutarmidji
IPM kita diurutan ke 29 dan daya saing Kalbar melorot menjadi diurutan ke 28 dari 34 Provinsi.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat politik Untan, Dr. Jumadi, M.Si mengaku saat membaca facebook Pak Gub agak kaget bercampur prihatin betapa tidak efisiennya pengelolaan keuangan daerah Provinsi Kalbar.
Coba bayangkan perjalanan dinas setahunnya menghabiskan anggaran Rp. 220-an milyar. Luar biasa borosnya. Padahal anggaran sebesar itu bisa di efisienkan untuk dialokasikan perbaikan bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur daerah.
Wajar menurut dalam tempoh 10 tahun tidak ada pergerakan yang signifikan perbaikan IPM di Kalbar. Belum lagi keberadaan mobil dinas Pemprov yang berjumlah 1216 buah.
Baca: Besok AM Nasir Sampaikan Pidato Jawaban Bupati Terhadap 7 Raperda Kapuas Hulu
Kita berharap adanya keseriusan dari pak Sutarmidji dan Ria Norsan untuk memangkas anggaran-anggaran yang masuk kategori inefisensi atau pemborosan.
IPM kita diurutan ke 29 dan daya saing Kalbar melorot menjadi diurutan ke 28 dari 34 Provinsi.
Salah satu langkah agar ada akselerasi perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi salah satunya melakukan pemangkasan anggaran yang tidak terlalu urgen.
Baca: Deklarasi Pileg dan Pilpres 2019, Polres Gelar Senam Bersama Lintas Ormas
Mobil dinas yang terlalu banyak hanya menambah beban keuangan daerah, oleh karena itu yang tidak terlalu penting sebaiknya dilelang saja. Minsed ASN yang hanya bekerja rutin harus diubah lebih kreatif dan inovatif.
Di dalam UU Nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi Pemda ada diatur tentang asas Deskresi, di mana memungkinkan pejabat di daerah berkreasi dan inovatif selama tidak melanggar aturan.
Kalau kita belajar dari daerah-daerah yang mengalami kemajuan biasanya kepals daerah dan pejabat di daerahnya berani melakukan terobosan-terobosan yang lebih inovatif.