Datangi Kantor Bupati Kubu Raya, Warga Pal 9 Tuntut PT Mega Mix Ditutup

Perusahaan ini bahkan tidak ada izinnya dari pemerintah, tapi aneh sudah bisa beroperasi

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / TRY JULIANSYAH
Warga Pal IX datangi kantor bupati tuntut PT Mega Mix di tutup, Kamis (13/9)   

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Sejumlah warga desa Pak IX Kecamatan Sungai Kakap mendatangi kantor Bupati Kubu Raya menuntut PT. Mega Mix segera di tutup.

Warga menilai keberadaan PT Mega Mix yang mengelola industri semen ini telah mengganggu ketertiban lingkungan sekitar dan meresahkan.

Kehadiran warga diterima langsung dari beberapa instansi teknis mulai dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi,UM dan Perindag serta Dinas PUPR. Manajemen dari PT Mega Mix ikut dihadirkan pada pertemuan tersebut.

Baca: Sambut Jemaah Haji, Ini Doa dan Harapan Bupati Paolus Hadi

"Perusahaan ini bahkan tidak ada izinnya dari pemerintah, tapi aneh sudah bisa beroperasi," ujar satu diantara warga, Khairul Anwar, Kamis (13/9).

Ia juga mengaku tidak pernah mendapat sosialisasi terkait pembangunan pabrik pengolahan semen tersebut.

"Kami tidak pernah dapat sosialisasi termasuk dari pihak perusahan, malahan rencana awal disebutkan akan bangun SPBU. Tapi ternyata berbeda yang berdiri justru pabrik pengolahan semen," lanjutnya.

Baca: Berkomitmen Sejahterakan Taraf Hidup Driver, Grab Berangus Puluhan Ribu Akun Fiktif

Dampak lainnya menurut dia debu yang beterbangan mengakibatkan rumah dipenuhi debu semen, kejadian ini sudah terjadi sekitar setengah tahun lalu.

Sementara itu warga lainnya, Sabar nengatakan sudah pernah menegur pihak perusahaan namun tidak diindahkan.

"Sudah sering ditegur tapi diabaikan, bahkan istri saya pernah menstopkan truk fuso karena debunya sangat mengganggu karena kami jualan makanan," katanya.

Mestinya menurut dia pihak perusahaan mendengarkan keluhan warga sekitar.

"Pak Anton salah satu manajernya pernah mengatakan silahkan kalau mau melaporkan kemana pun kami tidak takut, kok jadi begitu ini kan sudah tidak bagus," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved