Dishanpang Hortikan Dorong Petani Tanam Jagung, John Hendri: Kita Miliki Lahan Luas
Kita punya lahan yang luas, persoalanyakan kemauan petani saja lagi. kita memang beberapa kali melakukan panen jagung tapi masih dalam skala kecil,
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau John Hendri menegaskan, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan komoditas jagung.
“Bahkan, kita telah menyiapkan berbagai bantuan untuk para petani. Satu hektare kita bantu bibit jagung 15 Kg, masyarakat silakan menanam, kalau bantuan pupuk kurang dari Pemerintah petani mesti swadaya juga, tidak bisa mengharapkan ful dari Pemerintah, ” katanya, Minggu (2/9/2018).
Baca: Kangen Pacar, Wewey Wita Posting Story Foto Bareng Denny Sambil Nunjukin Cincin Tunangan
Dikatakan Hendri, keberhasilan program cetak sawah, mendorong dirinya mengembangkan tanamam jagung. Dan Tantangan yang dihadapi Dinas Hangpang Hortikan, kurangnya motivasi.
“Petani belum mengetahui hasilnya. nah ini yang menjadi tantangan kita ke depan, ” tegasnya.
Saat disinggung kesiapan Dishanpang Hortikan untuk mengembangkan tanaman jagung, Hendri mengaku sangat siap.
“Kita punya lahan yang luas, persoalanyakan kemauan petani saja lagi. kita memang beberapa kali melakukan panen jagung tapi masih dalam skala kecil, ”tuturnya.
Untuk itu, Hendri mengaku sangat mensuport jika ada masyarakat yang mau menanam jagung.
“Pertama kita mensuport sarana produksi dulu, misalnya benih, pupuk, peralatan diantaranya alat tanam jagung, alat pemipil jagung, alat pengering jagung, ” jelasnya.
Baca: Promo Orchardz Hotel Gajahmada Pontianak Bulan September, Ini Menunya
Hendri menambahkan, keinginannya untuk mendorong tanaman jagung dikarenakan permintaan pabrik pakan ternak yang ada di Singkawang. Pabrik tersebut membutuhkan jagung untuk pakan ternak sebanyak 10 ribu ton sebulan.
“Lima ribu ton mereka dapat dari Bengkayang, lima ribu sisanya mereka terpaksa impor dari pulau Jawa. ini yang belum bisa kita khususnya petani jagung di Kalbar ini penuhi. Artinya yang nampung hasil jagung petani ini sudah ada, ” katanya.
Jadi, lanjutnya, petani tidak perlu khawatir soal pemasarannya karena Dinas telah memikirkannya. Konsep kami jangan lagi bebankan petani dengan pemasaran.
“Kita sudah punya perusahaan yang siap. Makanya kami mempersilahkan petani menanam, kami siap memfasilitasi, hasilnyakan untuk petani bukan untuk Dinas, ” pungkasnya.