Pimpin Satgas Tanggap Darurat Bencana Karhutla dan Asap, Ini Langkah Dandim 1201 Mempawah
Pada hari inipun anggota TNI bersama dengan Kepolisian dan BPBD kembali turun kembali untuk memadamkan api.
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,MEMPAWAH- Hari ini, hingga pukul 07.00 WIB pagi, BMKG telah merilis informasi sebaran titik Hotspot yang ada di Kalimantan Barat.
Terdapat 887 Titik Hotspot tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat dan 22 di antaranya berada di Kabupaten Mempawah.
Baca: Tangani Kabut Asap dan Karhutla, Ini Langkah Pemkab Mempawah
Baca: Kebakaran Lahan Mendekati Kampus Untan, Polisi, TNI dan Damkar Lokalisir Penyebaran Kebakaran
Dalam usaha pemadaman ini, seluruh pihak di Kabupaten Mempawah pun turun tangan untuk berusaha memadamkan api yang melahap sejumlah lahan yang ada.
Pada hari inipun anggota TNI bersama dengan Kepolisian dan BPBD kembali turun kembali untuk memadamkan api.
Namun, setelah di adakannya Rapat terkait status Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Mempawah, dan di tunjuknya Letkol Arm Anom Wirasunu sebagai Pemimpin Satgas, anom merasa bahwa adanya perbedaan yang mengarah ke arah yang lebih baik.
Yakni dengan lebih terkoordinirnya setiap instansi yang terlibat dalam upaya penanganan bencana ini.
"Ada perbedaan dari yang sebelumnya, kesatuan aksi, 1 komando yang dari kemarin belum ada, dan saat ini sudah jauh lebih baik dalam kesatuan Komando, dan hari ini setidaknya sudah lebih terkoordinir,"ungkapnya.
Pihaknyapun sudah melakukan pendataan terkait peralatan dan jumlah personel dari setiap instansi yang tergabung dalam satgas.
"Ketersedian alat, kemampuan personelnya, sedang saya rekapitulasi dan menjadi bahan pertimbangan saya untuk menggerakkan baik personel maupun peralatannya,"ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya bekerja tidak berbatas waktu, dan pantang pulang sebelum padam.
"Kami dari TNI bekerja tidak ada batasan waktu, jam 8 masuk jam 4 sore pulang, Kami tidak ada batasan waktu,"tegasnya.
Selanjutnya, Anom Wirasunu yang di temui Tribun Pontianak di lokasi kebakaran di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur ini pun mengatakan bahwa dari informasi yang dirinya dapat, sudah lebih dari 600 hektar lahan di Kabupaten Mempawah telah terbakar sejak januari hingga Agustus 2018 ini.
Anom memaparkan bahwa lokasi kebakaran yang saat ini pihaknya tangani di Desa Antibar inipun sudah cukup meluas, dan pihaknya sudah beberapa hari terakhir terus berupaya untuk memadamkan api yang terus menyebar.
Hingga kini pihaknyapun masih belum mendapati penyebab pasti terkait kebakaran lahan yang terjadi di Desa Antibar ini, namun dirinya yakin, kecil kemungkinan kebakaran lahan ini di karena kan faktor alam sendiri, dan besar kemungkinannya ada opnum tak bertanggung jawab yang melakukan pembakaran lahan ini.