Orangutan Kalimantan Ternyata Punya Pengetahuan Obat-Obatan
Sejak tahun 2003, para ilmuwan dari University of Exeter telah mendokumentasikan segala jenis primata di Kalimantan lebih dari 20.000
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Orangutan dikenal sebagai binatang yang cerdas dan banyak akal.
Namun, siapa yang menyangka bahwa primata tersebut ternyata juga memiliki intuisi layaknya tenaga medis?
Sejak tahun 2003, para ilmuwan dari University of Exeter telah mendokumentasikan segala jenis primata di Kalimantan lebih dari 20.000 jam pengamatan.
Mereka menemukan fakta bahwa orangutan ternyata memanfaatkan tanaman sebagai obat-obatan untuk mengobati sendi dan otot yang meradang.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports tersebut mengungkapkan, perilaku orangutan tersebut sama seperti yang dilakukan oleh manusia pribumi di Indonesia.
Baca: Luna Maya Unggah Foto dengan Pose Tak Biasa, Wajahnya Jadi Begini!
Baca: Jadwal Siaran Langsung MotoGP Inggris 2018 Live Trans7, Valentino Rossi Usung Misi Berat
Baca: Klasemen MotoGP 2018: Jorge Lorenzo Optimis Geser Posisi Valentino Rossi dan Marquez
Baca: Mendadak Jadi Destinasi Wisata, Pasir Timbul Sakatiga Ramai Dikunjungi Warga
Para ilmuwan menemukannya ketika sedang mengamati orangutan di hutan Sabangau, Kalimantan.
Para ilmuwan menemukan sekelompok orangutan sedang menggunakan tanaman yang dikenal sebagai Dracaena cantleyi pada tubuh mereka.
Tanaman tersebut digosokkan pada sendi dan otot yang sakit, pada tujuh bagian tubuh yang berbeda.
Salah satu orangutan juga didapati sedang mengunyah tanaman tersebut.
“Ini adalah berita yang sangat menarik, hal ini menegaskan bahwa orangutan ternyata memiliki cara pengobatan sendiri. Fenomena ini menjadi laporan yang pertama kalinya tentang sistem pengobatan pada kera Asia dan ditemukannya aplikasi eksternal dari anti-inflamasi pada hewan,” kata Dr. Helen Morrogh-Bernard, peneliti dari University of Exeter sekaligus direktur dari Borneo Nature Foundation.
Lebih lanjut, Morrogh-Bernard mengatakan bahwa perilaku tersebut lebih sering dilakukan oleh orangutan betina dewasa.
Diperkirakan hal tersebut karena induk orangutan harus membawa bayi mereka setiap waktu, terutama ketika sedang menjelajah hutan.
Ini menyebabkan induk orangutan lebih banyak merasakan sakit pada otot mereka.
Anak orangutanbiasanya tinggal bersama induk mereka hingga berumur tujuh tahun sampai mereka mampu bertahan hidup sendiri.
"Temuan baru ini menyoroti betapa pentingnya hutan tropis untuk tanaman obat. Juga membuka pertanyaan tentang tanaman apalagi yang digunakan oleh orangutan untuk keperluan pengobatan,” ucap Dr. Helen Morrogh-Bernard.
Artikel ini sudah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Siapa Sangka, Orangutan Ternyata Memiliki Pengetahuan Obat-Obatan